
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hampir 3 persen sepanjang pekan ini, terbebani oleh aksi jual investor terhadap beberapa big cap.
Riset Phintraco Sekuritas memproyeksikan, indeks saham belum mampu keluar dari tekanan jual pada awal pekan depan.
Secara teknikal IHSG pada Jumat (8/11/2024) ditutup membentuk pola inverted hammer ke level 7.287,19, kendati sempat rebound lebih dari 1 persen hingga 7350.
“Pergerakan tersebut mengindikasikan bahwa IHSG belum mampu keluar dari tekanan jual,” tulis riset Phintraco, Sabtu (9/11/2024).
Pelaku pasar dinilai masih mencoba mencari bottom level pasca-serangkaian sentimen yang menekan psikologis pasar.
Level support yang perlu diwaspadai berada di 7.200, dengan resistance 7.430. Fundamental pasar masih mengacu pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri, yang melambat ke 4,95 persen yoy pada kuartal III-2024.
Dari eksternal, kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS dinilai masih memicu kekhawatiran prospek outlook ekonomi global.
“Khususnya dengan kebijakan inward looking dari Trump,” tulis riset tersebut.
Tekanan jangka pendek juga berasal dari spekulasi tambahan stimulus fiskal dari Pemerintah China akhir pekan ini. Sebagai informasi, IHSG cenderung tertekan setiap kali Tiongkok mengumumkan stimulus ekonomi, yang berpotensi melahirkan capital outflow dari pasar modal Indonesia.
Dari Amerika Serikat, Federal Reserve baru saja memangkas 25 Fed Funds Rate (FFR). Kendati demikian, nilai tukar Rupiah masih lanjutkan penguatan ke Rp15.665/USD sampai dengan Jumat sore (8/11/2024).
(DESI ANGRIANI)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()