
Mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia masih menjadi sorotan. Bahkan, harga tiket pesawat domestik disebut-sebut lebih mahal dibanding tiket pesawat ke luar negeri.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, menjelaskan salah satu alasan utama mahalnya harga tiket penerbangan domestik alias dalam negeri karena adanya pengenaan pajak. Ia menyebut, salah satunya pajak untuk pembelian avtur. Padahal, pajak itu tidak dikenakan di luar negeri.
"Avtur yang kita beli untuk penerbangan domestik itu kena pajak. Avtur kita terbang ke Singapura, nggak kena pajak. Tiket kita jual ke Balikpapan, kena pajak. Kita jual ke Shanghai, nggak kena pajak," kata Irfan dalam Public Expose di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Soekarno-Hatta, Senin (11/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga pengenaan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) yang turut mengalami kenaikan hingga 35%.
"Nah setelah TBA itu ada pajak, habis itu ada PJP2U yang ini tahun 2023 naik 35%, diam-diam, nggak tahu kan? Tiba-tiba harga tiket gue naik, kan ya harus naik dong, marah lu semua sama gue ya kan," ucapnya.
"Bayarnya Rp 168.000 kalau ke domestik, ya terus saya bilang pindahkah ke Terminal 2 (Soekarno-Hatta), nggak boleh, yang Rp 120.000. Kalau di Halim Rp 70.000," tambahnya.
Meski begitu Irfan mengatakan selama ini Garuda Indonesia belum pernah menaikkan harga tiket pesawat di luar ketentuan yang berlaku. Sehingga harga tiket penerbangan domestik yang dijual maskapai sejak 2019 lalu hingga 2024 ini belum mengalami perubahan.
Namun, harga tiket ini semakin mahal karena imbas kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% sejak 2022 lalu. Artinya kenaikan pajak inilah yang membuat harga akhir tiket perjalanan domestik semakin mahal.
"Kita tidak pernah keluar dari rambu-rambu harga tiket yang diatur oleh pemerintah. Dari 2019, nggak pernah naik. Tapi pajak masuk, kena pajak," terangnya.
(acd/acd)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()