
IDXChannel - Harga emas jatuh mendekati level terendah dalam dua bulan pada Senin (11/11/2024) seiring dengan penguatan dolar yang berlanjut setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) melemah 2,42 persen ke level USD2.619,59 per troy ons.

Dengan ini, logam mulia tersebut sudah turun signifikan 6 persen dari level penutupan tertinggi (all-time high/ATH) pada 30 Oktober 2024.
Penurunan ini terjadi ketika dolar naik ke posisi tertinggi sejak Juli, dengan indeks dolar ICE terakhir naik 0,58 poin menjadi 105,58.

Penguatan dolar dimulai setelah Donald Trump mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dalam pilpres AS pada 5 November lalu, meskipun Federal Reserve (The Fed) baru saja menurunkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya pada Kamis pekanlalu.
"Sepekan penuh peristiwa yang membuat logam mulia dan industri melemah akibat penguatan USD [dolar AS] dan kenaikan imbal hasil," kata Saxo Bank, dilansir dari MT Newswires, Senin (11/11).

Pasar Treasury tutup pada Senin karena libur Hari Veteran.
Berdasarkan data dari JPMorgan Global Commodities Research, terjadi aliran keluar pada kontrak berjangka (futures) emas pekan lalu — berbeda dari perkiraan analis.
"Penurunan cepat harga emas pasca pemilu berlawanan dengan ekspektasi tim strategi kami. Namun, mereka menganggap aksi jual ini hanya kemunduran sementara, bukan perubahan tren," kata JPMorgan Global Commodities Research, dikutip Dow Jones Newswires, Senin (11/11).
Proyeksi Pekan Ini
Survei terbaru Kitco News menunjukkan sentimen bearish dominan di kalangan analis, dengan sebagian besar memprediksi pelemahan harga emas.
Analis senior di Barchart.com, Darin Newsom, menegaskan tren penurunan emas yang belum selesai pada grafik harian, membuka peluang untuk aksi jual lebih lanjut pekan ini.
“Pasar mungkin menemukan minat hedging baru dari investor, namun tren jangka pendek emas menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut,” katanya.
Analis senior dari Trade Nation, David Morrison, mengatakan bahwa gambaran teknikal menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut untuk harga emas.
Ia menjelaskan, kemenangan Donald Trump di pilpres AS memperkuat dolar Paman Sam dan menaikkan imbal hasil obligasi, memicu kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi, sementara emas mengalami tekanan karena penguatan dolar.
Sentimen di kalangan analis terbagi, dengan beberapa optimistis akan terjadi pemulihan harga. Marc Chandler dari Bannockburn Global Forex memperkirakan, koreksi harga emas adalah peluang untuk akumulasi, meskipun ia melihat kemungkinan konsolidasi dalam jangka pendek.
"Emas sempat terpuruk lebih dari 3 persen, namun pada akhir pekan telah pulih setengahnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, koreksi ini dapat menjadi kesempatan beli di tengah penguatan suku bunga The Fed dan dolar pasca pemilihan umum (pemilu) AS.
Sementara itu, survei Kitco di kalangan investor ritel menunjukkan penurunan optimisme, dengan hanya 46 persen yang memperkirakan kenaikan harga emas pekan ini, sementara 36 persen memperkirakan harga emas akan turun lebih lanjut.
Ekonom memperingatkan, agenda ekonomi pekan ini, termasuk data inflasi inti, indeks harga produsen (PPI), dan penjualan ritel AS, akan menjadi fokus untuk mengukur daya beli konsumen AS dalam lingkungan ekonomi saat ini. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()