
IDXChannel – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Senin (18/11/2024), seiring pidato Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda tidak memberikan kejelasan terkait arah suku bunga negara tersebut.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.54 WIB, Hang Seng Index Hong Kong terapresiasi 1,53 persen, Shanghai Composite tumbuh 1,24 persen, Straits Times Singapura naik 0,07 persen.

Kemudian, ASX 200 Australia terkerek 0,10 persen dan KOSPI mendaki 2,19 persen.
Berbeda, Nikkei 225 Jepang malah melemah 0,78 persen.

Sebelumnya, Kazuo Ueda menegaskan, BOJ akan terus menaikkan suku bunga jika perkembangan ekonomi dan inflasi sejalan dengan proyeksi.
Namun, ia tidak menyebutkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember. Pidato ini mendapat perhatian investor yang mencari petunjuk soal langkah BOJ berikutnya, terutama terkait melemahnya yen.

Sejak Oktober, yen telah melemah sekitar 7 persen terhadap dolar AS, bahkan pekan lalu sempat melewati level 156 yen per dolar untuk pertama kali sejak Juli.
Yen terakhir tercatat melemah 0,3 persen menjadi 154,72 per dolar, mengurangi sebagian penurunan setelah Ueda berbicara.
Menurut analis pasar di IG, Tony Sycamore, kemungkinan kenaikan suku bunga BOJ bulan depan tergantung pada posisi nilai tukar dolar/yen.
“Jika dolar/yen berada di sekitar 160, peluang kenaikan suku bunga akan meningkat. Tapi jika di kisaran 150-152, kemungkinan BOJ menunggu hingga tahun depan,” ujarnya.
"Kenaikan suku bunga akan terjadi, hanya soal kapan. Ekonomi Jepang sejauh ini baik-baik saja."
Sementara, Futures Nasdaq naik 0,6 persen, sedangkan futures S&P 500 menguat 0,25 persen.
Fokus Investor
Perhatian utama investor peka ini adalah laporan keuangan kuartal III-2024 Nvidia pada Rabu.
Analis memperkirakan pemimpin chip kecerdasan buatan ini akan mencatat lonjakan pendapatan. Saham Nvidia sudah naik hampir 200 persen tahun ini, memberikan kontribusi besar pada rekor kenaikan indeks S&P 500.
Namun, performa Nvidia yang cemerlang membuat ekspektasi pasar tinggi. Jika Nvidia gagal memenuhi harapan, kekhawatiran akan muncul bahwa antusiasme pasar terhadap AI telah melampaui kenyataan.
Trump dan Kebijakan Suku Bunga AS
Imbal hasil obligasi AS bertahan mendekati level tertinggi beberapa bulan terakhir, didukung spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kurang agresif dalam memangkas suku bunga.
Imbal hasil obligasi 10 tahun stabil di 4,4315 persen, sementara obligasi dua tahun tercatat di 4,2990 persen.
Futures menunjukkan peluang 60 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember.
Namun, pemangkasan suku bunga hingga akhir 2025 diperkirakan hanya 77 basis poin, lebih rendah dibandingkan 100 basis poin beberapa pekan lalu.
Pandangan ini didorong oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu bahwa biaya pinjaman kemungkinan akan tetap tinggi lebih lama, serta ekspektasi kebijakan Donald Trump yang terpilih kembali sebagai Presiden AS.
Kebijakan seperti tarif, pengurangan imigrasi, dan pemotongan pajak yang didanai utang diperkirakan memicu inflasi, sehingga membatasi ruang pelonggaran moneter lebih lanjut. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()