
IDXChannel - Harga bahan baku masih bergejolak dalam lima hari terakhir. Hal ini akan berdampak pada kinerja sejumlah emiten di sektor konsumer.
Mengutip riset Samuel Sekuritas, Kamis (21/11/2024), harga gula melonjak sebesar 5,2 persen selama sepekan terakhir, mengikuti kenaikan harga kopi dan kakao masing-masing sebesar 3,7 persen dan 5,3 persen.
Mahalnya harga gula didorong oleh banyaknya pabrik gula di Brasil yang tutup akibat curah hujan tinggi yang menghambat produksi. Penutupan ini diperkirakan akan semakin meningkat dalam waktu dekat, yang berpotensi mengurangi pasokan gula secara keseluruhan.
Kenaikan harga gula ini dapat menjadi tantangan besar bagi beberapa perusahaan seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Kalbe Farma Tbk (KALBE) hingga PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ). Hal karena bahan baku ini memainkan peran penting dalam biaya produksi mereka.
Sementara itu, harga kopi naik akibat kekhawatiran penurunan pasokan setelah Uni Eropa mengamandemen peraturan terkait deforestasi. Peraturan baru yang akan berlaku mulai 2025 ini mengharuskan perusahaan memastikan produk yang diimpor ke Uni Eropa tidak berasal dari wilayah yang mengalami deforestasi atau kerusakan setelah 2020.
"Hal ini berpotensi mendorong produsen kopi di negara-negara seperti Brasil dan Indonesia untuk mengurangi pasokan, sehingga memicu kenaikan harga kopi yang diperkirakan akan berdampak negatif pada perusahaan seperti Mayora (MYOR) karena sekitar 13 persen biaya bahan bakunya berasal dari kopi," tulis riset tersebut.
Selain itu, mahalnya harga kakao akibat amandemen tersebut diperkirakan juga akan memberikan dampak yang signifikan pada Mayora. Namun demikian, saham MYOR masih menguat 5,81 persen dalam sepekan dan secara year to date (ytd) naik 9,64 persen.
Saham MYOR ditutup menguat 3,02 persen ke harga Rp2.730 dengan nilai transaksi Rp37,99 miliar pada Kamis (21/11/2024).
Sebaliknya, produsen indomie PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi salah satu emiten sektor konsumer yang beruntung lantaran harga gandum turun signifikan sepanjang tahun ini.
Karena itu, Samuel Sekuritas merekomendasikan saham ICBP dengan target harga Rp14.000. Saham ICBP terpantau stagnan di harga Rp11.800 pada Kamis (21/11/2024). Dalam sepekan, saham milik konglomerat Anthoni Salim ini menguat 3,06 persen dan secara year to date (ytd) tumbuh 11,58 persen.
"Kami melihat perusahaan ini (ICBP) memiliki potensi pertumbuhan yang baik dengan target harga Rp14.000 per saham. Di sisi lain, margin keuntungan Mayora (MYOR) diperkirakan tetap tertekan akibat kenaikan harga kopi dan kakao, yang menjadi tantangan utama bagi kinerja perusahaan ke depan," tulis riset tersebut.
(DESI ANGRIANI)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()