Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS

avatar
· Lượt xem 41
Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS
Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia menguat pada Kamis (28/11/2024), sementara dolar Amerika Serikat (AS) tertekan setelah data menunjukkan inflasi di Negeri Paman Sam mengalami stagnasi meskipun perekonomian tetap tangguh.

Hal ini memicu ketidakpastian mengenai langkah Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) pada 2025.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS IHSG Dibuka Koreksi, Alamtri (ADRO) Pimpin Top Losers

Seiring libur Thanksgiving di AS, aktivitas perdagangan diperkirakan akan sepi hingga akhir pekan, membuat investor cenderung berhati-hati.

Menurut data pasar, Indeks Nikkei Jepang naik 0,54 persen, sedangkan TOPIX Jepang terangkat 0,55 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS Dibuka Sehari, Perdagangan Saham CLAY Kembali Disuspensi

Indeks Shanghai Composite juga terkerek 0,14 persen, KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,23 persen, ASX 200 Australia terapresiasi 0,72 persen, dan Straits Times Index Singapura menghijau 0,28 persen.

Berbeda, Hang Seng Index Hong Kong turun 1,06 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS Saham ADRO ARB 25 Persen, Antrean Jual Jumbo Hampir Rp4 Triliun

Sentimen pasar tetap rapuh karena investor mencermati potensi perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump.

Data pada Rabu menunjukkan belanja konsumen AS pada Oktober meningkat sedikit di atas ekspektasi, tetapi upaya menurunkan inflasi ke target 2 persen oleh The Fed tampaknya masih terhambat.

Ketidakberhasilan menekan inflasi ini, ditambah potensi kenaikan tarif impor, dapat mempersempit ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan.

Meskipun pasar masih memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya pada Desember, risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan pejabat The Fed terbagi mengenai arah kebijakan ke depan.

"Kami tetap memperkirakan FOMC akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember," kata Ekonom Commonwealth Bank of Australia, Kristina Clifton.

Namun, inflasi inti yang tetap tinggi pada November dapat menantang pandangan The Fed bahwa inflasi sedang menuju target.

Menurut data LSEG, trader memprediksi kemungkinan 65 persen untuk penurunan suku bunga pada Desember dan 75 basis poin pelonggaran hingga akhir 2025.

Strategi Macquarie mencatat, prospek inflasi semakin tidak pasti dengan potensi implementasi tarif baru oleh pemerintahan Trump yang dapat mendorong tekanan pada harga barang inti.

Sementara itu, bank sentral Korea Selatan secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya secara berturut-turut karena ekonomi yang melemah dan inflasi lebih rendah dari perkiraan. Setelah keputusan ini, nilai tukar won melemah.

Di pasar mata uang, yen Jepang melemah 0,3 persen ke level 151,615 per USD tetapi tetap mendekati level tertinggi satu bulan yang dicapai sehari sebelumnya.

Yen diperkirakan mencatat kinerja mingguan terkuat sejak awal September di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BOJ) bulan depan. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest