RI-Malaysia Kompak Lawan Eropa yang Mau Jegal Ekspor Sawit

avatar
· Lượt xem 65
RI-Malaysia Kompak Lawan Eropa yang Mau Jegal Ekspor Sawit
Ilustrasi/Foto: Antara Foto/Fransisco Carolio
Jakarta

Dewan Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) sepakat memperpanjang ad hoc joint task force terkait UU Anti Deforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR). Ketua task force kini diserahkan dari Indonesia ke Malaysia.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Malaysia akan memimpin selama satu tahun ke depan. Hal ini diputuskan dalam pelaksanaan Ministerial Meeting CPOC di Jakarta hari ini.

"Indonesia dan Malaysia sepakat untuk melanjutkan ad hoc dari joint task force tentang EUDR, di mana EUDR parlemen Eropa telah memperpanjang satu tahun (implementasinya) dan selanjutnya juga tadi telah diserahterimakan dari keketuaan Indonesia ke Malaysia untuk periode satu tahun ke depan," kata Airlangga dalam Press Conference 12th Ministerial Meeting of CPOC di Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Airlangga, CPOC akan melanjutkan pendekatan mereka ke Uni Eropa terkait EUDR. Sebagai informasi, regulasi yang tadinya akan diterapkan 2025 itu membuat sejumlah komoditas, termasuk sawit dipersulit masuk Uni Eropa karena alasan lingkungan.

Namun, penerapan aturan tersebut diusulkan diundur selama satu tahun. Airlangga menegaskan Indonesia dan Malaysia sudah memiliki sertifikasi nasional untuk mengatur keberlanjutan di sektor sawit.

ADVERTISEMENT

Indonesia memiliki Indonesian Sustainable Palm Oil system (ISPO), sementara Malaysia punya Malaysian Sustainable Palm Oil system (MSPO). Sayangnya EUDR tidak mengakui satu standar yang menjadi acuan.

"Saya pikir kami lanjutkan pekerjaan untuk mendekati Uni Eropa, dan saya percaya bahwa isu keberlanjutan dan isu standar, Indonesia sebenarnya memiliki ISPO dan Malaysia MSPO. Jadi harus memiliki standar dan pengetahuan yang sama, seperti standar Eropa dan RSPO. Bahkan saat ini di EUDR tidak mengakui RSPO, jadi setidaknya mereka harus mengakui satu standar, tidak bisa terbuka," sambung dia.

Isu lainnya yang dipersoalkan Uni Eropa adalah traceability, atau bagaimana tahapan minyak kelapa sawit dibuka. Menurut Airlangga, Indonesia dan Malaysia sebenarnya siap jika diminta Uni Eropa menyediakan data-data yang dibutuhkan.

"Isu traceability, kita harus setuju dengan mekanisme, karena ada mekanisme yang disediakan di Malaysia dan Indonesia. Kita memiliki dashboard dan sebagainya, meskipun mereka ingin mengambil data langsung produsen, kita tidak mau, tapi jika mereka ingin mendapatkan akses terhadap data tersebut, itu tersedia melalui platform yang telah kita siapkan," bebernya.

Airlangga menegaskan, Indonesia dan Malaysia adalah negara yang berdaulat sehingga negara lain tidak bisa memaksakan aturan hukum mereka diterapkan secara paksa.

"Kita negara yang berdaulat, negara lain tidak bisa mengekspor undang-undang mereka ke negara lain," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Johari Abdul Ghani menyebut Industri besar sawit di Malaysia dan Indonesia sebenarnya siap terhadap EUDR. Masalahnya banyak produsen skala kecil yang perlu diperhatikan.

"Saya diberitahu oleh Pak Airlangga, di Indonesia mereka memiliki 2,5 juta produsen skala kecil. D Malaysia kita memiliki hampir 450.000 produsen skala kecil," tutup Johari.

(ily/ara)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest