
IDXChannel – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Jumat (13/12/2024) pagi seiring pelemahan di bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.04 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,39 persen, Topix Jepang terdepresiasi 1,17 persen, Shanghai Composite tergerus 1,33 persen, Hang Seng Hong Kong turun 1,66 persen.

ASX 200 Australia juga memerah 0,68 persen.
Wall Street Kompak Merah

Indeks saham utama di bursa AS alias Wall Street melemah pada Kamis waktu setempat setelah data resmi menunjukkan inflasi harga produsen pada November melampaui proyeksi ekonom.
Nasdaq Composite turun 0,7 persen menjadi 19.902,8, setelah sebelumnya mencatat penutupan di atas 20.000 untuk pertama kalinya pada Rabu.

Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing terkoreksi 0,5 persen ke posisi 43.914,1 dan 6.051,3.
Mengutip MT Newswires, Kamis (12/12), hampir semua sektor mengalami penurunan, kecuali kebutuhan pokok konsumen, dengan sektor konsumen dan kesehatan memimpin pelemahan.
Dalam berita ekonomi, indeks harga produsen AS (PPI) naik 0,4 persen bulan lalu karena kenaikan biaya grosir barang, terutama pada komponen makanan, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS).
Secara tahunan, PPI naik 3 persen pada November, lebih tinggi dibandingkan perkiraan analis sebesar 2,6 persen.
Menurut Oxford Economics, meski kenaikan headline PPI melebihi ekspektasi, rincian laporan mendukung kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) pekan depan.
Sehari sebelumnya, BLS melaporkan inflasi konsumen AS meningkat sesuai dengan estimasi pasar baik secara bulanan maupun tahunan.
Pasar secara luas memperkirakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat persen pada Rabu mendatang, berdasarkan data dari CME FedWatch Tool.
Selain itu, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, aplikasi mingguan untuk asuransi pengangguran secara tak terduga meningkat, sementara klaim lanjutan naik melebihi proyeksi.
"Pasar telah melihat salah satu rintangan terakhir yang berpotensi menggagalkan sentimen berhasil teratasi," kata Kepala Riset Pepperstone, Chris Weston.
"Dengan kondisi yang lebih jelas, momentum untuk perburuan keuntungan musiman dapat terus berlanjut hingga akhir tahun." (Aldo Fernando)
作者:13/12/2024 09:19 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()