
IDXChannel - Schroders, perusahaan manajer aset kenamaan, dikabarkan berencana melepas unit bisnisnya di Indonesia.
Langkah ini menjadi sorotan karena melibatkan aset kelolaan senilai USD 4 miliar dan menarik minat sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI, HSBC, dan Allianz.

Schroders, via PT Schroder Investment Management Indonesia (PT SIMI) adalah perusahaan Manajer Investasi yang 99 persen sahamnya dimiliki oleh Grup Schroders yang berpusat di Inggris dan telah berdiri sejak tahun 1804.
Mengutip informasi ringkas reksa dana per 29 November 2024, Grup Schroders merupakan perusahaan terkemuka di dunia dengan pengalaman di bidang manajemen investasi sejak tahun 1926 dan telah mengelola dana sebesar USD978,1 milyar (per Juni 2024)

PT SIMI sendiri telah mengelola dana sebesar Rp62,42 triliun (per Nopember 2024) untuk klien-klien ritel maupun institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi dan lembaga sosial.
Reksa dana saham Schroder Dana Prestasi diketahui memiliki portofolio yang didominasi oleh saham-saham blue chip.

Saham bank raksasa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penyumbang bobot terbesar dengan porsi 9,74 persen, diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 7,63 persen, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan bobot 6,96 persen.
Selain itu, saham sektor konsumer seperti Mayora Indah Tbk (MYOR) dan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masing-masing menyumbang bobot 5,39 persen dan 5,31 persen. Astra International Tbk (ASII) juga menjadi bagian penting dari portofolio dengan bobot 5,05 persen.
Di sektor kesehatan, Kalbe Farma Tbk (KLBF) memiliki bobot 3,49 persen, sedangkan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menyumbang 3,33 persen. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dari sektor telekomunikasi juga tercatat dalam portofolio dengan bobot 3,73 persen.
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menjelaskan, Schroders disebut berencana menjual unit bisnisnya di Indonesia.
"Sejauh ini, ada beberapa calon pembeli potensial seperti BNI dan Maybank. Secara teknis, hanya akan terjadi pemindahan kepemilikan, tapi tidak penjualan aset," katanya kepada IDXChannel.com, Selasa (17/12/2024).
Namun, Michael menekankan bahwa mayoritas klien Schroders merupakan investor asing yang selama ini menempatkan dananya di pasar ekuitas atau saham Indonesia.
"Tentu, berita ini berpotensi memicu aksi jual dari para nasabah. Itu terlihat dari penurunan AUM Schroders lebih dari 30 persen dalam setahun terakhir," kata Michael.
Terkait proses penjualan, ia menyebut bahwa hal ini masih menjadi pertanyaan besar.
Michael Yeoh menjelaskan, Schroders merupakan salah satu fund asing dengan AUM terbesar di Indonesia. "Dengan total aset kelolaan yang mencapai lebih dari Rp40 triliun, kemungkinan besar [portofolio mereka didominasi oleh] saham-saham blue chip," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Schroders diketahui memiliki kepemilikan di saham emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dengan nilai sekitar Rp200 miliar.
Diwartakan sebelumnya, manajer aset global, Schroders, dikabarkan sedang mempertimbangkan penjualan unit bisnisnya di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan strategi CEO Schroders, Richard Oldfield, untuk memangkas unit yang kurang menguntungkan guna meningkatkan kinerja perusahaan setelah serangkaian kinerja keuangan yang mengecewakan.
Schroders telah menunjuk UBS sebagai penasihat untuk mengevaluasi opsi penjualan, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Beberapa perusahaan, menurut Reuters (13/12/2024), seperti divisi manajemen aset HSBC, Allianz, dan BNI, dikabarkan tertarik membeli unit ini.
Unit Schroders Indonesia, yang telah beroperasi selama tiga dekade, mengelola aset senilai USD4 miliar atau sekitar 1,6 persen dari total aset di kawasan Asia-Pasifik.
Namun, pasar Indonesia dinilai belum memberikan pertumbuhan aset yang signifikan, serupa dengan tantangan yang dihadapi active mutual fund manager (manajer aset aktif) dalam bersaing dengan manajer pasif secara global.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pun angkat bicara terkait peluang mengakuisisi PT Schroder Investment Indonesia melalui BNI Asset Management.
Manajemen BBNI menegaskan, perseroan terbuka pada aksi korporasi demi memperkuat bisnis grup ke depan.
“Sebagai bagian dari transformasi BNI, kami terbuka untuk memperkuat bisnis grup,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo saat dikonfirmasi IDX Channel, Senin (16/12/2024). (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()