
IDXChannel - Sektor barang konsumsi (consumer) diprediksi mencatatkan pertumbuhan positif pada 2025, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan strategi harga yang lebih fleksibel.
Dalam riset terbarunya, terbit pada Rabu (18/12/2024), BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan peningkatan upah minimum sebesar 6,5 persen dan sejumlah kebijakan pemerintah akan menjadi katalis utama bagi pertumbuhan sektor ini.

Kebijakan pemerintah, termasuk program makan bergizi gratis (MBG) yang menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perpanjangan pajak final 0,5 persen, diyakini mampu memperkuat daya beli masyarakat kelas bawah.
Riset itu juga mencatat alokasi anggaran sebesar Rp121 triliun untuk program quick-win di 2025, yang diperkirakan menyumbang 0,2 persen terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal tersebut memperkuat peluang untuk mencapai target pertumbuhan PDB sebesar 5,2 persen pada tahun fiskal 2025 (FY25).
"Menurut BRI, program-program ini diproyeksikan menciptakan 2 juta lapangan kerja baru, sementara rencana pembangunan 3 juta unit rumah diharapkan semakin mendorong pertumbuhan lapangan kerja,” kata analis BRI Danareksa.

Volume Kuat
Selain itu, sektor barang konsumsi diperkirakan mampu menjaga momentum pertumbuhannya dengan kenaikan penjualan bersih (top-line) sebesar 6,8 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan volume sebesar 4,5 persen dan penyesuaian harga rata-rata (ASP) sebesar 1,7 persen.
Harga komoditas utama seperti minyak kelapa sawit (CPO), kakao, dan kopi yang lebih tinggi diperkirakan memengaruhi struktur biaya.
Namun, perusahaan fast-moving consumer goods (FMCG) dengan pangsa pasar dominan diyakini mampu mentransfer kenaikan biaya tersebut ke konsumen tanpa mengorbankan pertumbuhan volume atau margin keuntungan.
"Kami memperkirakan margin sektor ini tetap terjaga dengan proyeksi pertumbuhan laba inti mencapai 9,3 persen secara tahunan pada FY25," kata analis riset tersebut.
ICBP dan MYOR Jadi Pilihan Utama
BRI Danareksa tetap mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor konsumer, dengan top pick jatuh pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
BRI Danareksa merekomendasikan beli (buy) ICBP dengan target harga Rp14.000. ICBP dinilai memiliki peluang besar untuk menyesuaikan harga jual pada 2025, menyusul tidak adanya kenaikan harga pada 2024 serta tekanan dari harga CPO yang lebih tinggi. Kebijakan ini diproyeksikan menopang margin dan mendorong pertumbuhan laba inti sebesar 10,8 persen.
Sementara itu, BRI Danareksa menjagokan MYOR dengan target harga Rp3.050.
MYOR diprediksi mampu mempertahankan volume penjualan yang solid untuk mengimbangi fluktuasi margin akibat biaya bahan baku yang lebih tinggi, seperti kakao dan kopi.
Kontribusi signifikan dari pasar ekspor juga diperkirakan menjadi penopang pertumbuhan MYOR, terutama dalam menghadapi potensi volatilitas nilai tukar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()