IHSG Diprediksi Bergerak di Zona Merah, Pelemahan Semakin Terbatas

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi memperpanjang pelemahan pada perdagangan Jumat (20/12/2024). Namun, pelemahan indeks utama selama enam hari berturut-turut itu semakin terbatas.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 6.869-7.054. Menurutnya, IHSG telah menyelesaikan penutupan gap di level 6.968.

"Jadi tentang penutupan gap ini hanya menjadi asumsi saja, karena kalaupun IHSG memiliki gap dan harus menutupnya, maka mungkin pelemahan ini sudah mendekati berakhir," kata William dalam risetnya.

Meski begitu, kata William, tekanan jual investor asing (net sell) masih membayangi pasar modal Indonesia. Aksi net sell tersebut terus terjadi pada saham-saham big caps dengan bobot besar, sehingga membuat IHSG terus tertekan ke bawah.

"Sentimen lainnya yang menjadi fokus perhatian pasar adalah pelemahan rupiah yang sudah mencapai 16.000 per dolar AS," katanya.

Walaupun sepanjang sejarahnya rupiah selalu melemah dibanding USD, namun jika pelemahan per harinya drastis maka pasar akan cepat memberikan respons negatif terhadap kondisi tersebut. Sebelumnya, asing melakukan net sell Rp752 miliar dengan saham terbesar yang dilego yakni BBRI, BBCA, BMRI, ASII dan ADRO.

Secara teknikal, kata dia, IHSG meneruskan pelemahan menembus level 7.000 dan kini pelemahan sudah mencapai area gap pada 6.968 yang terbentuk di bulan November 2024. Adapun posisi candlestick IHSG membentuk pola bullish engulfing yang mengindikasikan pelemahan lanjutan.

Selain itu, nilai transaksi harian berada di atas rentang rata-rata harian Rp10 triliun yang mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG disebabkan oleh panic selling. LaluIndikator MACD pada signal line membentuk dead cross sehingga mengindikasikan IHSG kembali melemah.

(Rahmat Fiansyah)