Saham-Saham Asia Menguat Awal Pekan Ini

IDXChannel- Bursa saham-saham Asia menguat pada Senin (23/12/2024) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) tidak terlalu mengkhawatirkan.

Dikutip dari Channel News Asia, pergerakan pasar minggu ini jauh lebih tenang usai banyaknya keputusan bank sentral akhir-akhir ini. Selain itu, minggu ini diprediksi tidak ada pidato dari Federal Reserve (The Fed) atau data-data Amerika Serikat yang jadi perhatian.

Pasar dinilai akan masih membahas hal yang sama soal dolar yang didukung ekonomi yang relatif kuat dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.

Hal itu diperkirakan akan memaksa negara-negara pasar berkembang harus melakukan intervensi untuk menghentikan mata uang mereka jatuh terlalu jauh dan memicu inflasi domestik.

Saat ini, efek dari laporan inflasi AS sudah cukup untuk mengangkat indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen. Nikkei Jepang naik 0,7 persen dan Korea Selatan menguat 0,9 pesen.

Indeks S&P 500 berjangka naik 0,3 persen. Lalu indeks berjangka Nasdaq menguat 0,4 persen. Pada minggu lalu, S&P 500 turun hampir 2 persen dan Nasdaq 1,8 persen.

Para analis di BofA mencatat S&P 500 bisa naik 23 persen untuk tahun ini dengan catatan 12 perusahaan terbesar tidak dikeluarkan. Namun jika dikeluarkan kenaikannya hanya 8 persen. 

Mereka memperingatkan konsentrasi ekstrem seperti itu merupakan kerentanan menuju tahun 2025.

Wall Street juga ditutup menguat pada Jumat ketika pengukur utama inflasi inti AS dicetak lebih rendah dari yang diharapkan pada 0,11 persen. Ini memberikan penangkal parsial terhadap sikap The Fed pada awal pekan ini.