
IDXChannel - PT Green Power Group Tbk (LABA) menyebut, Gotion sebagai mitra strategis perseroan. Bahkan, tak tertutup kemungkinan produsen baterai kendaraan listrik asal China tersebut masuk sebagai pemegang saham LABA.
Direktur Utama LABA, William Ong mengatakan, Gotion merupakan aliansi dan mitra erat LABA yang bergerak di bidang produksi battery cell.
"Ke depannya, tidak menutup kemungkinan Gotion akan join (bergabung) ke dalam shareholder (pemegang saham) LABA," kata William dalam Public Expose yang dikutip Jumat (27/12/2024).
Sebelumnya, LABA lewat anak perusahaan PT Green Power Battery (GPB) memperoleh kontrak dari Gotion senilai Rp139 miliar. Kontrak tersebut diperoleh tak lama setelah perseroan diakuisisi PT Nev Stored Energy dan PT Longpin Investasi Indonesia.
Ada dua perjanjian yang diteken antara GPB dan PT Gotion Indonesia, yakni kontrak Rp21 miliar untuk memasok 6.080 set baterai motor listrik dan kontrak senilai Rp118 miliar untuk menyuplai set baterai motor listrik lainnya.
William menjelaskan, usai akuisisi, LABA akan fokus menggarap bisnis energi baru dan terbarukan (EBT) dengan produk seputar baterai kendaraan listrik untuk membuka pasar. Dalam proses ini, peran Gotion sangat krusial dan saling melengkapi dengan perseroan.
"Competitive advantage (keunggulan kompetitif) kami terletak di inovasi bisnis dan juga aliansi atau mitra kami yang dekat dengan perusahaan EBT, baik di internasional maupun nasional," katanya.
Sebagai informasi, Gotion merupakan perusahaan EBT, khususnya baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi asal China. Beberapa produk yang dihasilkan perusahaan di antaranya baterai Lithium Iron Phospate (LFP) dan battery cell.
Di Indonesia, Gotion menjejakkan kaki sejak 2022 dengan mendirikan pabrik di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Produk-produk Gotion dipergunakan untuk sejumlah pabrikan seperti Wuling, DFSK, Neta, Swap, dan Volta.
Saat ini, PT Nev Stored Energy dan PT Longpin Investasi Indonesia menjadi pemegang saham terbesar LABA dengan porsi masing-masing 50,75 persen dan 21,75 persen. Sementara sisanya dimiliki publik 27,5 persen.
(Rahmat Fiansyah)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()