Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (03/01), IHSG ditutup menguat +1,22 poin (+0,02%) ke level 7.164,43.
Penguatan IHSG tidak lepas dari adanya apresiasi nilai tukar Rupiah sebesar +0,21% terhadap dollar AS menjadi Rp16.217 (JISDOR).
Pelaku pasar cukup optimis fenomena January effect berpotensi terjadi, khususnya dua pekan awal pada bulan ini.
Dari sisi kebijakan, Mahkamah Konstitusi pada Kamis (2/1) menghapus ketentuan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden dan calon wakil presiden yang tercantum dalam Pasal 222 UU No. 7/2017 tentang pemilihan umum.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG menguat +1,82% ditopang sektor Technology (+6,52%), Basic Materials (+2,98%), & Energy (+2,48%).
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,80%), S&P 500 (+1,26%), & Nasdaq (+1,75%).
Saham-saham teknologi seperti Nvidia dan Super Micro Computer berkinerja baik, kemudian Tesla juga mengalami kenaikan setelah melaporkan rekor penjualan tertinggi di China.
Namun, saham U.S. Steel mengalami penurunan setelah Presiden Joe Biden memblokir akuisisi Nippon Steel senilai $14,9 miliar karena alasan politik.
Dari sisi ekonomi, manufaktur AS menunjukkan pertumbuhan moderat di bulan Desember, dengan pesanan baru mencapai level tertinggi sejak awal tahun lalu.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,61%), S&P 500 (-0,47%), & Nasdaq (-0,53%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (06/1/2025).
加载失败()