
IDXChannel - Harga emas menguat ke level tertinggi dalam hampir satu bulan pada Kamis (9/1/2025) seiring imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) menurun.
Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 0,33 persen ke level USD2.670,34 per troy ons.

Mengutip Dow Jones Newswires, kenaikan ini menjadi hari ketiga berturut-turut, meskipun ada sinyal dari Federal Reserve (The Fed) bahwa kemungkinan hanya akan ada satu kali pemotongan suku bunga pada 2025—sinyal yang umumnya dianggap negatif untuk aset seperti emas.
"Risalah rapat Federal Reserve pada Rabu menyebutkan bahwa 'hampir semua peserta menilai risiko kenaikan inflasi semakin meningkat,'" kata analis Mizuho Securities USA Robert Yawger.

Namun, emas berhasil mengabaikan faktor ini, begitu pula sebagian besar komoditas lainnya, kecuali beberapa komoditas pertanian dan lunak.
Kenaikan harga emas juga terjadi di tengah ketidakpastian geopolitik yang mendorong investor beralih ke logam mulia.

Presiden terpilih AS Donald Trump menjanjikan kebijakan domestik dan internasional yang disruptif, perang di Timur Tengah dan Ukraina terus berlangsung, serta prospek suku bunga AS yang tidak jelas karena The Fed memperlambat laju pemotongan suku bunga.
"Baik karena risiko dan ketidakpastian, geopolitik dan politik, maupun volatilitas pasar, kami memperkirakan peran emas sebagai aset safe haven akan tetap mendukungnya tahun ini," ujar ahli strategi komoditas di RBC Capital Markets, Christopher Louney.
Analis Senior di ActivTrades, Ricardo Evangelista, menekankan, daya tarik emas sebagai aset safe haven terus mampu mengimbangi tekanan dari penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi.
“Kenaikan harga emas terjadi meskipun nada hawkish dalam risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terbaru, yang dirilis Rabu, mengungkapkan kekhawatiran terus-menerus di antara pejabat The Fed terkait meningkatnya tekanan inflasi," ujar Evangelista.
"Setelah rilis tersebut, imbal hasil obligasi naik, dan USD menguat terhadap mata uang utama—faktor yang biasanya membebani harga emas.”
Namun, katanya, emas masih mampu naik karena kekhawatiran investor terhadap risiko ekonomi yang lebih luas melebihi meningkatnya biaya peluang untuk memegang aset tanpa imbal hasil.
Analis Senior di Trade Nation, David Morrison, mencatat, aksi harga baru-baru ini menunjukkan emas sedang membangun basis bullish yang konstruktif.
"Fakta bahwa emas dapat melakukannya meskipun USD menguat dan imbal hasil obligasi meningkat menunjukkan ketangguhan emas dan pengakuannya sebagai tempat berlindung di masa ketidakpastian ekonomi dan politik," ujar Morrison.
"Selama harga emas tidak jatuh signifikan di bawah USD2.640, emas memiliki peluang besar untuk naik lebih tinggi, terutama mengingat ketidakpastian terkait pemerintahan Trump yang akan datang.”
Namun, Morrison memperingatkan agar tetap berhati-hati, dengan menyebut bahwa laporan ketenagakerjaan yang kuat dapat memicu tekanan jual.
Data ketenagakerjaan yang positif akan mendukung pandangan Federal Reserve bahwa suku bunga mendekati level netral.
Meskipun ada risiko yang terus berlanjut di pasar emas, beberapa analis menyoroti bahwa reli terbaru bersifat luas.
Harga emas diperdagangkan positif terhadap semua mata uang utama dan menunjukkan performa lebih baik dibandingkan poundsterling Inggris, yang tertekan oleh krisis pasar obligasi di Inggris.
Indeks dolar ICE terakhir tercatat naik 0,07 poin ke 109,16.
Imbal hasil obligasi menurun, dengan obligasi dua tahun AS terakhir memberikan imbal hasil 4,274 persen, melemah 2,3 basis poin, sementara obligasi 10 tahun terkoreksi 1,4 basis poin menjadi 4,692 persen. (Aldo Fernando)
作者:10/01/2025 07:00 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()