
IDXChannel – Saham emiten produsen nikel serentak meningkat hingga penutupan sesi I, Selasa (14/1/2025), di tengah rebound harga komoditas acuannya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melesat 10,51 persen, melanjutkan kenaikan 2 hari sebelumnya. MDKA berusaha pulih dari downtrend berbulan-bulan.

Saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) juga mendaki 6,67 persen dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkerek 6,41 persen.
Demikian pula, saham MBMA yang menghijau 3,85 persen, HRUM naik 3,59 persen, NCKL 3,47 persen, NICL 2,34 persen, ANTM 2,03 persen.

Tidak ketinggalan, saham TINS juga terapresiasi 1,87 persen, NIKL 1,69 persen, dan NICE 0,56 persen.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) nikel di London Metal Exchange (LME) menguat 1,5 persen ke level USD15.855 per ton pada Senin (13/1/2025).

Dengan ini, futures nikel naik 7 hari beruntun. Dalam sebulan, komoditas ini meningkat 3,68 persen.
Berdasarkan riset Macquarie Group Ltd, dikutip dari Bloomberg (9/1/2025), kemungkinan pengurangan produksi tambang nikel di Indonesia dapat menghilangkan lebih dari sepertiga pasokan global dari pasar, sehingga menghadirkan potensi kenaikan signifikan pada harga komoditas ini.
Pemerintah Indonesia mempertimbangkan pengurangan besar-besaran kuota tambang nikel dari 272 juta ton pada 2024 menjadi serendah 150 juta ton tahun ini, seperti dilaporkan Bloomberg bulan lalu.
Jumlah tersebut akan 40 persen lebih rendah dibandingkan perkiraan dasar Macquarie, yang dapat menyebabkan penurunan drastis produksi logam baterai ini.
Meski memandang pengurangan sebesar itu kecil kemungkinannya terjadi, Macquarie mencatat, produksi tambang yang lebih rendah dari perkiraan di negara produsen nikel terbesar dunia ini dapat menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga.
Namun, analisis bank tersebut tetap memperkirakan pasar akan mengalami sedikit kelebihan pasokan tahun ini, seperti yang disampaikan dalam catatannya pada Rabu.
Harga nikel mengalami penurunan tahunan kedua berturut-turut pada 2024, dipicu oleh lonjakan produksi Indonesia dan melemahnya permintaan dari sektor pembuat baterai serta baja tahan karat.
Tahun ini, para pelaku pasar mengamati upaya China untuk merangsang ekonominya, serta dampak kebijakan tarif dari pemerintahan baru di Amerika Serikat.
Menurut Macquarie, produksi tambang di Indonesia tetap menjadi faktor utama yang menentukan harga nikel.
Pasokan bijih di negara yang menyumbang lebih dari separuh produksi nikel dunia ini kesulitan memenuhi permintaan tahun lalu akibat pembatasan pemerintah, yang mendorong impor bijih nikel dari Filipina mencapai rekor tertinggi.
Menurut Algo Research, Senin (13/1/2025), meskipun langkah terbaru pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyeimbangkan dinamika pasokan, apresiasi harga nikel secara berkelanjutan dari sekitar USD15.000 per ton masih memerlukan pemulihan permintaan dari China. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:14/01/2025 12:35 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()