
IDXChannel - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 5,75 persen di awal tahun membawa udara segar bagi sektor properti.
Emiten pengembang properti Grup Ciputra, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), diperkirakan dapat memanfaatkan momentum ini untuk melanjutkan tren positif yang telah dicapai sepanjang 2024.

Dalam laporan terbaru, CTRA membukukan marketing sales sepanjang 2024 sebesar Rp11 triliun, rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Angka ini sejalan dengan estimasi internal perusahaan sebesar Rp11,1 triliun dan proyeksi analis.
Equity Research BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh menilai hasil tersebut menunjukkan kemampuan CTRA dalam memenuhi kebutuhan pasar.

“Khususnya segmen pembeli rumah tapak (landed house) di rentang harga Rp1-5 miliar,” kata Ismail dalam riset BRI Danareksa bertajuk Ciputra Development (CTRA IJ) - All-time high pre-sales; InLine with Ours and Company's Target, Kamis (16/1/2024).
Secara makro, dalam riset BRI Danareksa Sekuritas Property FY25 Outlook pada Rabu 15 Januari 2025, diterangkan bahwa CTRA menjadi salah satu emiten yang mendapat berkah atas penurunan suku bunga Bank Indonesia.

Tak hanya itu, kebijakan pemerintah khususnya insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dapat menjadi katalis bagi sektor properti.
“Insentif PPN & BPHTB terbukti membantu keterjangkauan pembeli, dan prapenjualan dari pengembang. Ini akan terus berlanjut hingga triwulan kedua 2025,” kata riset tersebut.

Sementara itu, kontribusi terbesar penjualan CTRA berasal dari rumah tapak, dengan porsi 82 persen terhadap total marketing sales. Properti di rentang harga Rp1-2 miliar menyumbang 31 persen, sementara Rp2-5 miliar berkontribusi sebesar 43 persen.
Secara geografis, wilayah Jakarta menjadi area dominan dengan kontribusi 40 persen, disusul Surabaya sebesar 23 persen, dan wilayah lainnya 37 persen.

Skema pembayaran melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menyumbang 70 persen dari total marketing sales 2024.
Pada 2025, CTRA telah merencanakan beberapa proyek baru yang diharapkan mendukung pencapaian target marketing sales tahun ini sebesar Rp11,5 triliun, naik lima persen secara tahunan.
Beberapa proyek tersebut meliputi kluster perumahan di CitraGarden City Jakarta (Rp312 miliar), CitraCity Sentul (Rp225 miliar), dan CitraLand Surabaya (Rp200 miliar).
Prospek dan Target Saham CTRA
Ismail menilai saat ini, saham CTRA diperdagangkan dengan diskon 73 persen terhadap nilai aset bersih (RNAV). Ini dinilai lebih menarik dibanding rata-rata lima tahun terakhir sebesar 63 persen.
Adapun target harga CTRA dipatok sebesar Rp1.700 per saham. "Kami mempertahankan rating ‘BUY’ terhadap CTRA dengan TP (target price) Rp1.700; harga saat ini diperdagangkan secara menarik pada 73 persen vs. rata-rata historis 5 tahun sebesar 63 persen,” tuturnya.
Analis juga mencatat, proyek-proyek kerjasama (joint operation) CTRA menyumbang 39 persen terhadap total marketing sales 2024, melampaui target perusahaan sebesar 34 persen.
Produk dari peluncuran baru sepanjang tahun lalu juga berhasil mencatat penyerapan tinggi sebesar 78 persen dari 2.375 unit yang diluncurkan.
Hingga Kamis (16/1) pukul 14:34, saham CTRA turun 0,52 persen ke Rp955 per saham, setelah pada sesi sebelumnya Rabu (15/1) melejit 7,87 persen.
(kunthi fahmar sandy)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()