
IDXChannel - Harga emas mencatatkan level tertinggi dalam sebulan pada Kamis (16/1/2025), naik untuk hari ketiga berturut-turut.
Kenaikan harga emas seiring melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi, setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) di Desember menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan.

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) menguat 0,69 persen ke level USD2.714,87 per troy ons.
Mengutip MT Newswires, Departemen Perdagangan AS melaporkan, penjualan ritel meningkat 0,4 persen di Desember, lebih rendah dibandingkan revisi kenaikan 0,8 persen pada November dan ekspektasi pasar sebesar 0,5 persen.

Data ini muncul setelah indeks harga konsumen inti (CPI) AS, yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi, menunjukkan penurunan tipis pada Rabu lalu.
Hal ini memicu harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempercepat pemangkasan suku bunga, melemahkan dolar dan imbal hasil obligasi.

"Ketergantungan harga emas terhadap data terlihat jelas, terutama dengan data inflasi pekan ini yang mendorong para pedagang swap untuk kembali memproyeksikan penurunan suku bunga pada Juli,” kata ahli strategi komoditas di RBC Capital Markets, Christopher Louney.
“Meski pandangan harga kami tidak berubah, ini mencerminkan fluktuasi kekuatan (dan kelemahan) yang kami antisipasi pada emas. Secara keseluruhan, ini akan mendukung ketahanan emas."
Klaim awal tunjangan pengangguran meningkat menjadi 217.000 untuk pekan yang berakhir pada 11 Januari, berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS. Sebelumnya, survei Reuters memperkirakan klaim mencapai 210.000.
"Klaim pengangguran awal lebih tinggi dari yang diperkirakan, menandakan beberapa pelemahan di pasar tenaga kerja," ujar Chief Operating Officer di Allegiance Gold, Alex Ebkarian.
"Kami juga melihat penurunan imbal hasil obligasi AS, sehingga daya tarik emas kembali meningkat."
Dolar AS melemah, dengan indeks dolar ICE turun 0,9 poin menjadi 109,0.
Imbal hasil obligasi AS juga turun, dengan obligasi tenor dua tahun terakhir berada di level 4,245 persen, turun 2,1 basis poin. Sementara itu, obligasi tenor 10 tahun merosot 4,8 basis poin menjadi 4,609 persen.
Harga emas memperpanjang kenaikan pada Rabu setelah data menunjukkan inflasi inti AS naik 0,2 persen di Desember, lebih rendah dibandingkan kenaikan 0,3 persen dalam empat bulan sebelumnya. Data ini juga memberikan harapan akan pelonggaran kebijakan moneter.
Saat ini, pasar memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 37 basis poin pada akhir 2025, dibandingkan 31 basis poin sebelum rilis data inflasi AS.
"Emas seharusnya berada dalam lingkungan yang mendukung selama pelaku pasar terus mempertahankan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada 2025," kata Kepala Analis Pasar di Exinity Group, Han Tan. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()