
IDXChannel – Bursa saham Asia terkoreksi pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (17/1/2025).
Menurut data pasar, pukul 09.42 WIB, Indeks Nikkei 225 turun 1,04 persen, sedangkan indeks Topix Jepang melemah 0,94 persen, mencatat posisi terendah dalam setidaknya satu bulan terakhir.

Penurunan ini mengikuti koreksi di Wall Street semalam, yang dipicu aksi jual saham teknologi berkapitalisasi besar.
Fokus investor kini tertuju pada keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ), setelah Gubernur Kazuo Ueda pada Rabu mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya.

Secara mingguan, indeks Nikkei dan Topix diperkirakan melemah masing-masing 2,5 persen dan 2 persen.
Seperti pasar saham Jepang, Shanghai Composite merosot 0,13 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,21 persen, KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,32 persen, dan CSI 300 China daratan tergerus 0,11 persen.

Berbeda, ASX 200 Australia naik 0,01 persen dan STI Singapura tumbuh 0,30 persen.
Wall Street Turun
Indeks saham utama AS atau Wall Street juga ditutup melemah pada Kamis.
Nasdaq Composite turun 0,9 persen ke level 19.338,3, sementara Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing melemah 0,2 persen ke 43.153,1 dan 5.937,3.
Saham teknologi mencatat penurunan terdalam, sedangkan sektor utilitas memimpin kenaikan.
Penjualan ritel di AS naik lebih lambat dari yang diperkirakan bulan lalu, tertekan oleh penurunan di komponen toko material bangunan, menurut data Biro Sensus.
"Penjualan ritel telah menunjukkan performa yang sangat kuat sejak Federal Reserve (The Fed) mulai memangkas suku bunga pada September," ujar BMO.
"Pertumbuhan kuat di kuartal IV ini akan menjadi salah satu alasan The Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan 29 Januari sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai tarif dan inflasi."
Sementara itu, kepercayaan pembangun rumah di AS naik tak terduga pada Januari, meskipun ekspektasi mereda akibat kenaikan suku bunga hipotek, menurut data National Association of Home Builders dan Wells Fargo.
Aktivitas manufaktur di wilayah Mid-Atlantic AS mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun bulan ini, didorong oleh kenaikan pesanan dan pengiriman, berdasarkan survei Philadelphia Fed.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun empat basis poin menjadi 4,61 persen pada Kamis, sementara imbal hasil obligasi tenor dua tahun melemah 2,6 basis poin menjadi 4,24 persen.
The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan beberapa kali pada 2025 jika inflasi terus mendingin sesuai ekspektasi.
"Selama data inflasi terus menunjukkan tren positif, saya bisa melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan pasar," kata Gubernur The Fed Christopher Waller. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()