
IDXChannel - Saham-saham bank digital mencatatkan kinerja buruk sepanjang 2024. Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menjadi salah satu bank digital dengan kinerja saham terburuk di antara bank-bank digital lainnya.
Sepanjang tahun lalu, harga saham BBHI anjlok 46 persen dari Rp1.290 ke Rp590. Bahkan, jika ditarik dari tiga tahun lalu, bank digital andalan CT Corp ini ambles hampir 90 persen.
Saham-saham bank digital pernah menjadi primadona saat pandemi. Saat itu, harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi simbol dari melesatnya harga saham bank digital.
Harga saham ARTO naik sangat fenomenal hingga 5 ribu persen ke level tertinggi sepanjang masa di kisaran Rp19.000. Kini, harganya bertengger dalam rentang Rp2.000-Rp3.000 per saham.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano menilai, landscape industri bank digital saat ini diwarnai dengan persaingan yang sangat ketat. Bank-bank digital lama seperti ARTO, BBYB, dan BBHI kini menghadapi sejumlah kompetitor baru.
"Dengan kemunculan bank digital baru seperti Superbank, Krom Bank, dan Bank Saqu, kami memprediksi industri bank digital akan semakin ketat di masa depan," katanya dalam riset yang diterbitkan Agustus 2024 dikutip Selasa (21/1/2025).
Victor memperkirakan, industri bank digital ke depan tetap didominasi oleh dua pemain utama, yakni Bank Jago dan Seabank. Hingga paruh pertama tahun lalu, Seabank dan ARTO menguasai pangsa pasar masing-masing 26 persen dan 16 persen dari sisi third-party financing (TPF).
Dari sisi kinerja saham, bank-bank digital yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki valuasi yang mahal. Oleh karena itu, menurut Victor, bank-bank tersebut perlu meningkatkan kinerjanya sebagai justifikasi atas valuasi premiumnya.
BBHI misalnya, meski mencetak laba bersih Rp302 miliar hingga kuartal III-2024, nilai kapitalisasi pasarnya menyentuh Rp15 triliun dengan price earning ratio (PER) sebesar 37 kali. Begitu juga dengan BBYB yang baru mencatat laba Rp4 miliar, memiliki valuasi saham dengan PER 547 kali dan nilai pasar Rp3,96 triliun.
Valuasi bank-bank digital jauh di atas bank-bank konvensional yang memiliki kemampuan mencetak laba besar. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, memiliki PER 11 kali di mana laba bersihnya Rp45 triliun dengan nilai pasar Rp660 triliun.
Berikut lima bank digital dengan kinerja saham terburuk di 2024:
1. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) -50 persen
2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) -46 persen
3. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) -40 persen
4. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) -33 persen
5. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) -25 persen
(Rahmat Fiansyah)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()