
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melemah pada Rabu (21/1/2025), setelah mencatat kenaikan solid sebelumnya, tertekan oleh data ekspor yang lemah.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 14.46 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives merosot 1,82 persen ke MYR4.182 per ton, menghentikan penguatan tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Melansir dari Trading Economics, survei kargo mencatat pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1–20 Januari diperkirakan menyusut 18,2 persen hingga 23 persen dibandingkan periode yang sama pada Desember.
Di India, sebagai konsumen terbesar, permintaan pada awal 2025 diperkirakan mencapai level terendah hampir lima tahun akibat dominasi minyak nabati pesaing yang lebih murah.

Sementara itu, kekhawatiran terkait perdagangan global menambah tekanan pasar setelah laporan menyebutkan Presiden AS Trump mungkin akan memberlakukan tarif 10 persen pada impor China mulai 1 Februari.
Mengingat China adalah konsumen utama minyak sawit, ketegangan perdagangan AS-China yang meningkat dapat mengganggu pasar komoditas, termasuk minyak sawit.

Namun, potensi permintaan yang meningkat menjelang Tahun Baru Imlek dan bulan puasa pada Maret membatasi penurunan lebih lanjut.
Dari sisi produksi, Southern Peninsular Palm Oil Millers mencatat penurunan output sebesar 10 persen pada paruh pertama Januari. Stok juga diperkirakan tetap di bawah rata-rata, yakni sekitar 1,7 juta ton pada kuartal I-2025.
Proyeksi Pekan Ini
Futures CPO diperkirakan mengalami aksi ambil untung pekan ini, seiring langkah para trader mengurangi posisi mereka menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Hal ini disampaikan oleh Senior Palm Oil Trader dari Interband Group of Companies, Jim Teh.
"Namun, potensi penurunan harga kemungkinan terbatas berkat dukungan pembelian dari India, Pakistan, Timur Tengah, Uni Eropa, dan Amerika Serikat," ujarnya kepada Bernama.
Ia menambahkan, aktivitas perdagangan di pasar berjangka CPO diprediksi akan sepi dengan harga yang bergerak dalam rentang MYR4.100 hingga MYR4.200 per ton.
Sementara itu, trader minyak sawit David Ng memperkirakan pasar CPO akan diperdagangkan dalam kisaran MYR4.100 hingga MYR4.350 per ton, dengan kecenderungan naik tipis karena didukung oleh fundamental pasar yang kuat. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()