BUKA Terdepak dari LQ45, Ini Deretan Saham yang Masuk dan Keluar

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak jajaran saham penghuni indeks LQ45. Perubahan indeks yang berisi saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan likuiditas tinggi ini berlaku tiga bulan ke depan terhitung 1 Februari 2025.

"Periode efektif konstituen 1 Februari 2025 sampai dengan 30 April 2025," ujar Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma dalam suratnya, Kamis (23/1/2025).

Bursa mendepak saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dari indeks sebagai dampak dari kebijakan evaluasi mayor terhadap LQ45.

Sebagai gantinya, tiga saham masuk dalam indeks tersebut. Ketiga saham yang dimaksud yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).

Sebagai penghuni baru, CTRA yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp7,96 triliun ditetapkan bobotnya terhadap LQ45 sebesar 0,45 persen. Sementara bobot JPFA dan MAPA ditetapkan masing-masing 0,55 persen dan 0,49 persen.

BEI juga melakukan perubahan bobot emiten terhadap LQ45 sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya. Tiga saham dengan bobot terbesar dalam LQ45 diisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 15 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 15 persen, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 12,76 persen.

LQ45 merupakan indeks saham yang disusun BEI untuk mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini kerap dijadikan patokan bagi manajer investasi untuk membuat reksa dana, terutama reksa dana berbasis indeks.

(Rahmat Fiansyah)