
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) turun pada Selasa (28/1/2025) seiring para pelaku pasar cenderung menahan diri untuk membuka transaksi baru menjelang libur Tahun Baru Imlek.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 13.35 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malysia Derivatives melemah 0,43 persen ke level MYR4.197 per ton.

Sementara itu, mengutip Trading Economics, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) memproyeksikan pengiriman yang lebih rendah selama dua bulan pertama di 2025 akibat faktor musiman, yang menekan harga lebih lanjut.
Di India, pembeli cenderung beralih ke minyak kedelai karena pasokan surplus dari Amerika Selatan, yang melemahkan permintaan minyak sawit.

Namun, penurunan harga tertahan oleh laporan Asosiasi Minyak Sawit Malaysia yang mencatat penurunan produksi sebesar 14 persen selama 20 hari pertama Januari dibandingkan dengan periode yang sama pada Desember.
MPOC memperkirakan harga akan berada di kisaran MYR4.250 hingga MYR4.550 pada kuartal I-2025, seiring permintaan diperkirakan meningkat setelah Maret akibat berkurangnya pasokan minyak bunga matahari karena ekspor besar-besaran dari wilayah Laut Hitam.

Secara terpisah, Reuters memperkirakan harga berjangka minyak sawit Malaysia bisa rata-rata lebih tinggi pada 2025, didukung oleh dorongan Indonesia untuk meningkatkan mandat biodiesel.
Proyeksi Pekan Ini
Menurut trader senior minyak sawit di Interband Group of Companies, Jim Teh, futures CPO diperkirakan bergerak tenang pekan ini karena libur Tahun Baru Imlek.
Ia mencatat, banyak trader kemungkinan sedang libur, sehingga harga akan berkisar di antara MYR3.700 hingga MYR4.000, dengan fokus pada aksi ambil untung.
"Permintaan fisik akan datang dari India, Pakistan, Timur Tengah, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, tanpa kekurangan pasokan minyak sawit yang diperkirakan pekan depan," katanya kepada Bernama.
Sementara itu, trader minyak sawit David Ng memprediksi pasar CPO akan bergerak mendatar karena pekan perdagangan yang lebih pendek dan minimnya petunjuk pasar.
"Kami memperkirakan harga akan berada di kisaran MYR4.100 hingga MYR4.280 per ton minggu ini," ujarnya. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()