Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (24/01), IHSG ditutup melemah -66,58 poin (-0,92%) ke level 7.166,06.
Pasar saham domestik mengalami pelemahan yang disebabkan oleh aksi jual investor asing sebesar -Rp571,49 miliar.
Beberapa saham yang berkontribusi terhadap penurunan IHSG antara lain BBRI yang turun sebesar -2,56%, BBCA turun -2,60%, dan BREN turun -4%.
Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di sektor perbankan akan meningkat sekitar 6% hingga 7% secara tahunan pada tahun 2025.
Dari sisi eksternal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss (23/01), meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak.
Selain itu, Trump juga menuntut agar suku bunga diturunkan di seluruh dunia.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, DJIA (- 0,31%), S&P 500 (-0,47%), & Nasdaq (-0,51%).
Pada hari Rabu, saham-saham AS mengalami pemulihan setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Federal Reserve menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja tetap stabil, namun belum ada kemajuan dalam menurunkan inflasi.
Saham Nvidia turun -4% karena adanya klaim dari China tentang model AI yang lebih efisien, yang mempengaruhi permintaan infrastruktur AI.
Sebaliknya, saham T-Mobile AS melonjak +6,3% setelah melaporkan pendapatan yang melebihi perkiraan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan dibayangi oleh adanya tekanan jual investor asing,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (30/1).
加载失败()