- USD/IDR bergerak ke arah level 16.250 dan berusaha menembus di atasnya.
- Rupiah Indonesia kembali tertekan pasca pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang cenderung hawkish.
- Ketua The Fed menekankan bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Pasangan mata uang USD/IDR menekan level resistance di 16.250, pada perdagangan di sesi Asia. Rupiah Indonesia sempat menguat pada hari Jumat pekan lalu ke 16.106, namun pemulihan Dolar AS yang mulai terjadi pada hari Selasa tampaknya kembali menekan mata uang Garuda tersebut. Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya tengah diperdagangkan di sekitar 107,86 pada saat berita ini ditulis.
Dolar AS (USD) mengalami penguatan setelah Federal Reserve (The Fed) menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati. Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga di kisaran 4,25-4,50 persen pada hari Rabu menjadi pendorong bagi USD dan menghambat pelemahan lebih lanjut pasangan mata uang USD/IDR.
Selama konferensi pers, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan bahwa pihaknya memerlukan bukti nyata mengenai penurunan inflasi atau melemahnya pasar tenaga kerja sebelum melakukan penyesuaian lebih lanjut pada kebijakan moneter.
Pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menekankan bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Hal ini disebabkan oleh kehati-hatian terhadap kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump, yang berpotensi meningkatkan inflasi dan memperkuat Dolar AS. Para pejabat Federal Reserve (The Fed) masih akan menunggu dan mengamati kebijakan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump sebelum menilai dampaknya terhadap inflasi, pekerjaan, dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Pada hari Selasa lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia "ingin tarif 'jauh lebih besar' dari 2,5%," katanya kepada Air Force One . Namun, Trump belum memutuskan tingkat tarif spesifik. Sementara itu Menteri Keuangan AS, Scott Bessent menyebutkan bahwa ia akan memperkenalkan tarif universal baru pada impor AS, dimulai dari 2,5% dan bisa naik sampai 20%.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong, menyebutkan “Rupiah akan melemah terhadap Dolar AS setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang diadakan semalam. Dalam pertemuan tersebut, Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan pernyataan yang relatif agresif (hawkish) terkait inflasi yang masih tinggi.” katanya kepada Media Indonesia. Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa kurs Rupiah terhadap Dolar AS hari ini diprakirakan berada dalam kisaran Rp16.200-Rp16.300.
Được in lại từ FXStreet_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()