
IDXChannel - PT Link Net Tbk (LINK) tengah menyiapkan strategi bisnis setelah Axiata selaku pemegang saham pengendali mengumumkan rencana divestasi. Apalagi pendapatan dan laba perseroan turun hingga kuartal III-2024.
Pada bisnis FibreCo, perseroan akan berfokus pada penggelaran fiber optik, dengan target pencapaian 8,4 juta homepass (HP) di 2027.
Pada bisnis MediaCo, LINK akan mengedepankan penyediaan media dan konten, serta EnterpriseCo difokuskan pada penyediaan solusi end to end kepada pelanggan korporasi (B2B).
“Ketiga unit bisnis ini tentunya akan menjadi pemisahan P&L di buku kami secara internal dengan struktur biaya yang jelas, manajemen khusus, segmen pelanggan juga berbeda dan perjanjian antar unit bisnis dengan menekankan tarif yang wajar dan rasio,” kata Chief Commercial Officer LINK, Ronald Chandra Lesmana dalam Paparan Publik secara daring pada Senin (3/2/2025).
Secara rinci Ronald menjabarkan, perseroan akan lebih banyak mengembangkan layanan kepada segmen enterprise bisnis.
Selain itu, perseroan juga melakukan optimalisasi biaya pemeliharaan di seluruh jaringan yang ada, serta pengurangan biaya pemasangan per koneksi rumah atau home connect.
“Di pertumbuhan yang mendatang, kami akan menarik lebih banyak partner ISP untuk berkomitmen menggelar semakin banyak homepass. Dengan XL akan ada tambahan 2,4 home pass,” ujar Ronald.
Di sisi fiber factory, LINK akan melakukan pengurangan biaya penggelaran jaringan, memonetisasi jaringan yang ada, dan penggunaan metodologi baru. Juga melakukan pendekatan multi-vendor turnkey dan semi-turnkey untuk penggelaran jaringan yang lebih cepat.
Sementara untuk strategi go to market akan dilakukan melalui tiga pilar utama yakni dari anchor tenant perseroan atau yang melakukan pemesanan terbesar di setiap area yang akan dibangun jaringannya oleh perseroan.
Selanjutnya adalah open access, di mana perseroan mengundang calon mitra-mitra ISP untuk melakukan penjualan di area-area yang masa eksklusifnya sudah habis.
“Juga strategic partnership yang kami akan kembangkan dengan pengembang-pengembang atau developer. Ini akan menjadi sangat penting karena akan mempercepat roll out kami dengan strategic partnership tersebut,” kata Ronald.
Untuk diketahui, Axiata Group Berhad, induk PT XL Axiata Tbk (EXCL) dikabarkan ingin melepas kepemilikan saham LINK sekitar USD1 miliar, setara Rp16 triliun. Saat ini, Axiata mempunyai 75,42 persen saham LINK.
(DESI ANGRIANI)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()