
IDXChannel - Indonesia terus mendorong standarisasi pengungkapan laporan keberlanjutan atau Sustainability Report (SR) dengan mengacu pada International Financial Reporting Standards (IFRS).
Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ardan Adiperdana mengatakan draf eksposur Pernyataan Standar Pengungkapan Keberlanjutan (PSPK) 1 dan 2 telah ditetapkan pada akhir Desember 2024 dan segera disahkan pada 2025.
PSPK 1 dan 2 merupakan adopsi dari IFRS S1 & S2. Keduanya merupakan standar pengungkapan SR berstandar internasional.
“Penerapan standar ini akan meningkatkan konektivitas antara pelaporan keuangan dan pengungkapan keberlanjutan, sehingga menciptakan tata kelola perusahaan yang lebih akuntabel," kata Ardan di Gedung FEB UI Kampus Salemba, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Ardan menilai, inisiatif ini bertujuan untuk menyelaraskan standar pelaporan perusahaan di Indonesia dengan praktik global. Selain itu, upaya para akuntan ini juga diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi investor dan meningkatkan kepercayaan terhadap pasar keuangan nasional.
Dengan adanya PSPK 1 dan 2, ujarnya, pelaporan keberlanjutan akan lebih terstruktur, sehingga memastikan informasi yang disajikan relevan, dapat diandalkan, dan konsisten.
Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), sebagai organisasi akuntansi global, juga mendukung langkah ini melalui kemitraannya dengan IFRS Foundation dan IAI.
Regional Lead Public Affairs Asia Pacific ACCA, Aucky Pratama, menegaskan penerapan standar keberlanjutan merupakan langkah krusial dalam membangun ekosistem bisnis yang bertanggung jawab.
Aucky menitikberatkan terkait IFRS 18 Presentation and Disclosure Financial Statement, yang merupakan bagian penting dari peningkatan transparansi laporan keuangan.
Penerapan IFRS 18, ujarnya, dapat meningkatkan kualitas dan validitas informasi laba rugi sehingga pencatatan laba operasi, laba pendanaan dan laba investasi, akan sama dengan pencatatan arus kas
“Sebelumnya dalam laporan keuangan, kita seringkali menemukan adanya pencatatan laba, tapi uangnya tidak ada di dalam perusahaan. Nah, penerapan IFRS 18 ini bisa membuat kondisi ini lebih akuntabel,” kata Aucky.
(Rahmat Fiansyah)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()