
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengunci perdagangan saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) setelah tiga hari beruntun menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA).
Saham SMDM dan MLPT disuspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai Kamis, 6 Februari 2025 dalam rangka cooling down.
Bursa menjelaskan, suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SMDM dan MLTP.
Karena itu, Bursa memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang setiap pengambilan keputusan investasinya di kedua saham tersebut.
"Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) pada 6 Februari 2025," tulis pengumuman Bursa, Rabu (5/2/2025).
Berdasarkan data Bursa, saham menembus auto reject atas (ARA) dalam tiga hari beruntun setelah proses tender offer oleh emiten grup Sinarmas PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) rampung.
Adapun BSDE menuntaskan penawaran tender wajib terhadap SMDM setelah resmi mengakuisisi 91,99 persen sahamnya.
BSDE merealisasikan tender offer sebanyak 382.016.642 saham atau sebanyak-banyaknya 8,01 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam SMDM.
Saham SMDM menyentuh ARA pada periode 3-5 Februari 2025. Saham real estate ini masing-masing terbang 24,58 persen ke harga Rp735, 24,49 persen ke harga Rp915, dan 24,59 persen ke Rp1.140. Dalam sepekan, saham SMDM sudah menguat 100 persen dan melesat 121,36 persen dalam tiga bulan.
Sementara itu, saham MLPT juga mengalami ARA dalam tiga perdagangan beruntun pada periode 3-5 Februari 2025. Masing-masing naik 19,94 persen ke harga Rp21.800, 19,95 persen ke harga Rp26.150, 19,98 persen ke harga Rp31.375.
Sepekan terakhir, MLPT mengakumulasi kenaikan 80,32 peren dan dalam tiga bulan melonjak 103,07 persen. Kenaikan saham MLPT diduga mengikuti pergerakan Lippo Group lain, yang dipicu oleh penjualan saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melalui anak usahanya, PT Megapratama Karya Persada (MKP).
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh menyebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan menerima dana segar dari penjualan SILO, dan saham-saham dalam grup tersebut cenderung bergerak mengikuti.
(DESI ANGRIANI)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()