Saham Perbankan Besar Kembali Melemah

avatar
· Lượt xem 46
Saham Perbankan Besar Kembali Melemah
Saham Perbankan Besar Kembali Melemah. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten perbankan raksasa kembali terkoreksi pada Selasa (11/2/2025), melanjutkan tren penurunan beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.40 WIB, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melemah 3,20 persen. Dalam sepekan, saham bank BUMN tersebut turun 13,57 persen.

Baca Juga:
Saham Perbankan Besar Kembali Melemah Saham PSAB-HRTA Cs Naik saat Harga Emas Rekor Lagi

Sebelumnya, pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, koreksi signifikan belakangan ini terjadi pada BMRI. Hal ini menyusul dari downgrade [penurunan rating] yang dilakukan JPMorgan dari neutral ke underweight.

Selain BMRI, saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terdepresiasi 1,20 persen.

Baca Juga:
Saham Perbankan Besar Kembali Melemah Bank Raya (AGRO) Kini Punya 75 Fitur di Raya App

Kemudian, saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melorot 1,37 persen.

Berbeda, saham bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menguat 0,25 persen.

Baca Juga:
Saham Perbankan Besar Kembali Melemah Survei BI: Keyakinan Konsumen Tetap Kuat pada Januari 2025 

Pasar saham Indonesia, termasuk Asia, terpengaruh kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan akan mengenakan tarif tambahan, termasuk pada baja dan aluminium.

Langkah ini berpotensi mendorong inflasi dan membatasi ruang bagi penurunan suku bunga lebih lanjut.

"Dengan pasar kini dipaksa menebak-nebak langkah Presiden Trump terkait kebijakan perdagangan selanjutnya, ketidakpastian kebijakan perdagangan AS telah mencapai level tertinggi dalam 40 tahun, kecuali pada musim panas 2019 saat perang dagang AS-China berada di puncaknya," ujar ahli strategi multi-aset di Robeco, Peter van der Welle.

Welle melanjutkan, “kami memperkirakan volatilitas pasar akan tetap tinggi dalam jangka pendek, mencerminkan risiko signifikan dari potensi pengumuman kebijakan perdagangan berdampak besar terhadap China, Eropa, dan/atau Jepang.”

Prospek Perbankan

Sektor perbankan diperkirakan menghadapi tekanan sepanjang 2025. Sucor Sekuritas menurunkan proyeksi laba sektor ini akibat ketatnya likuiditas, meningkatnya biaya dana, serta risiko kredit yang kian tinggi.

Tekanan ini berpotensi menekan profitabilitas dan menjaga return on equity (ROE) tetap dalam tekanan.

Sucor Sekuritas, dalam riset terbarunya, Kamis (7/2/2025), memperkirakan pertumbuhan laba sektor perbankan hanya sebesar 2,2 persen di 2025, dengan pertumbuhan kredit melambat ke 9 persen.

Selain itu, net interest margin (NIM) diprediksi akan terus tergerus seiring kenaikan biaya kredit sebesar 15 basis poin.

Ketatnya Likuiditas
Persaingan perbankan dalam menghimpun dana kian ketat, terutama pada deposito berjangka dan giro.

Bank-bank pelat merah mulai menaikkan suku bunga dana demi mengamankan likuiditas, dengan rasio loan-to-deposit (LDR) BMRI dan BBNI telah melampaui 95 persen.

Pada Oktober 2024, rasio aset likuid perbankan turun tajam ke 11,3 persen, jauh di bawah rata-rata sebelum pandemi yang mencapai 17 persen. Situasi ini mengindikasikan biaya dana yang tinggi akan bertahan lebih lama dan terus membebani margin bank.

“Dengan kondisi likuiditas yang semakin ketat dan persaingan memperebutkan dana pihak ketiga (DPK) yang semakin intens, biaya dana kemungkinan tetap tinggi, memperpanjang tekanan margin di seluruh sektor,” kata analis Sucor.

Risiko Kredit Meningkat
Setelah periode panjang dengan pencadangan rendah, biaya kredit diprediksi meningkat seiring potensi pelemahan kualitas aset.

Kredit korporasi dan UMKM masih bertahan, namun kredit konsumsi mulai menunjukkan kenaikan non-performing loan (NPL).

Jika nilai tukar rupiah terus melemah dan tekanan konsumsi berkepanjangan, dampaknya bisa meluas ke segmen kredit wholesale. Cadangan kerugian kredit (LLR) lima bank terbesar telah menyusut dari puncaknya pada 2022, sehingga bank kemungkinan harus memperkuat pencadangan yang dapat semakin menekan laba. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest