IHSG di Bawah Tekanan, Simak Pandangan Analis

avatar
· 阅读量 27
IHSG di Bawah Tekanan, Simak Pandangan Analis
IHSG di Bawah Tekanan, Simak Pandangan Analis (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,75 persen ke level 6.531,99 pada Selasa (11/2/2025). Awan gelap ketidakpastian global kian pekat membayangi sentimen pasar.

Hal ini menimbulkan aksi jual di berbagai sektor, terutama saham-saham berkapitalisasi besar seperti BREN (minus 9,40 persen), TLKM (minus 4,92 persen), AMMN (minus 4,91 persen), BMRI (mins 2,40 persen), dan TPIA (minus 5,00 persen).

Head of investment PT Eastspring Investments Indonesia, Liew Kong Qian menyoroti fenomena volatility clustering di market domestik, saat penurunan indeks pasar melebihi satu persen per hari selama empat hari terakhir.

“Ini bisa digambarkan sebagai fenomena volatility clustering yang diamati di pasar keuangan di mana perubahan besar pada harga aset diikuti oleh perubahan besar, dan perubahan kecil diikuti oleh perubahan kecil,” kata Liew dalam Spring Flash, Selasa sore (11/2/2025).

Liew menyebut, keputusan Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium hingga 25 persen telah memicu gelombang kekhawatiran di pasar internasional. 

Di mana investor dihadapkan pada ancaman kebijakan proteksionisme AS, dan kemungkinan respons balasan dari negara-negara mitra dagang yang semakin memperburuk keadaan.

“Investor menghadapi tantangan dalam membedakan ancaman dan realisasi kebijakan tarif Trump, sementara ketidakpastian mengenai potensi tarif tambahan menimbulkan kekhawatiran,” tutur Liew.

Dari dalam negeri, tekanan pada saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu masih berlanjut. Bobotnya yang besar terhadap indeks komposit juga menjadi salah satu faktor pemberat IHSG, selain tekanan terhadap big banks.

Liew menambahkan, arus keluar dana asing dari pasar keuangan domestik juga semakin membebani rupiah ke Rp16.384 per USD.

Sementara itu, pasar obligasi memberikan sinyal positif dengan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun turun sebesar 1 basis poin ke level 6,83 persen,

Di tengah volatilitas pasar yang tinggi, strategi investasi yang bijak, ujar Liew, menjadi semakin krusial. Diversifikasi aset, baik dalam instrumen saham, obligasi, maupun komoditas seperti emas, menjadi langkah esensial dalam mengelola risiko. 

“Menjaga keseimbangan investasi dan tetap disiplin terhadap strategi investasi jangka panjang menjadi langkah bijak di tengah ketidakpastian pasar saat ini,” tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest