USD/IDR Meningkat, Rupiah Tertekan di 16.386 Pasca Kesaksian Ketua The Fed Powell, Tunggu Data IHK AS

avatar
· 阅读量 48
  • Pasangan mata uang USD/IDR bergerak lebih tinggi dari harga pembukaannya ke 16.386 sejauh ini.
  • Penjualan Ritel Indonesia pada Desember 2024 tumbuh 1,8% YoY di atas tingkat sebelumnya.
  • Setelah Kesaksian Ketua The Fed Powell, kini pasar akan mencermati serangkaian data inflasi konsumen AS.

Pada pertengahan sesi Asia, Rupiah Indonesia (IDR) bergerak lebih lemah, karena Dolar AS (USD) rally sehingga membawa kurs USD/IDR ke 16.386 sejauh ini. Kemarin, pasangan mata uang USD/IDR ditutup di 16.361 lebih tinggi 20 poin dari harga pembukaannya yang terlihat di 16.348. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan lebih rendah di 108,04.

Penjualan Ritel Indonesia pada bulan Desember 2024 tumbuh 1,8% pada basis tahunan, lebih tinggi dari tingkat bulan November 2024 yang tercatat di 0,9%. Pertumbuhan ini dipicu oleh Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang Budaya dan Rekreasi. Secara bulanan, penjualan ritel tumbuh ke tingkat 5,9% (MoM). Bank Indonesia memprediksi penjualan ritel akan terus tumbuh pada Januari 2025 dengan pertumbuhan 0,4% pada basis tahunan.

Kemarin BI juga melaporkan bahwa Keyakinan Konsumen Indonesia untuk bulan Januari 2025 masih kuat meski tercatat sedikit lebih rendah di 127,2 dibandingkan angka sebelumnya yang terlihat di 127,7 pada Desember 2024. 

Ketegangan perang dagang meningkat setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan tarif sebesar 25% pada impor baja dan aluminium mulai tanggal 12 Maret. Selain itu, Trump juga mengisyaratkan kemungkinan pemberlakuan tarif tambahan pada mobil, farmasi, dan chip komputer, serta menjanjikan tarif timbal balik yang lebih luas untuk menandingi pungutan yang dikenakan negara-negara lain pada produk AS. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai tarif timbal balik apakah masih akan diberlakukan pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump mengatakan 'kita lihat saja'.

Semalam pada hari Selasa, Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menyatakan bahwa para pejabat The Fed tidak perlu terburu-buru dalam menyesuaikan kebijakan moneter karena adanya kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Trump dapat memicu inflasi. Dalam pernyataannya, Powell mengatakan bahwa kebijakan yang ketat dapat dipertahankan lebih lama jika perekonomian tetap kuat dan inflasi tidak mencapai target 2%. Namun, pernyataan ini tidak berdampak signifikan pada nilai tukar Dolar AS karena sudah diantisipasi oleh para pedagang, hal ini membuat Rupiah Indonesia menguat dengan ditutup di 16.361 pada perdagangan semalam setelah menyentuh tertinggi kemarin di 16.418.

Hari Rabu ini, para investor menunggu rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis di sesi Amerika pada pukul 13:30 GMT (20:30  WIB). Data ini dapat mempengaruhi ekspektasi terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Inflasi IHK utama pada basis tahunan diprakirakan akan tetap stabil di 2,9%, sedangkan inflasi IHK inti akan sedikit turun ke  3,1% dari 3,2% yang tercetak pada periode sebelumnya.

Indikator Ekonomi

Indeks Harga Konsumen (Thn/Thn)

Kecenderungan inflasi atau deflasi diukur dengan menjumlahkan harga sekeranjang barang dan jasa secara berkala dan menyajikan datanya sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK). Data IHK dikumpulkan setiap bulan dan dirilis oleh Departemen Statistik Tenaga Kerja AS. Laporan bulanan ini membandingkan harga barang-barang pada bulan referensi dengan bulan sebelumnya. IHK Tidak termasuk Makanan & Energi tidak menyertakan komponen makanan dan energi yang lebih fluktuatif untuk memberikan pengukuran tekanan harga yang lebih akurat. Secara umum, angka yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sedangkan angka yang rendah dianggap sebagai bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Feb 12, 2025 13.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 2.9%

Sebelumnya: 2.9%

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Federal Reserve AS memiliki mandat ganda untuk menjaga stabilitas harga dan memaksimalkan lapangan kerja. Berdasarkan mandat tersebut, inflasi harus berada pada kisaran 2% YoY dan telah menjadi pilar terlemah dari arahan bank sentral sejak dunia mengalami pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Tekanan harga terus meningkat di tengah permasalahan dan kemacetan rantai pasokan, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade. The Fed telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi dan diprakirakan akan mempertahankan sikap agresif di masa mendatang.

 

Bagikan: Pasokan berita

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest