Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (12/02), IHSG ditutup menguat +113,79 poin (+1,74%) ke level 6.645,78.
IHSG mengalami teknikal rebound setelah lima hari berturut-turut melemah sebesar -7,9%, didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah.
Data penjualan eceran yang dirilis BI untuk Desember 2024 menunjukkan pertumbuhan 1,8% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 0,9% yoy.
OJK menargetkan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 9% -11% yoy dan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 6%-8% yoy pada 2025.
Di sisi eksternal, dolar melemah akibat ekspektasi inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan pasar.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, DJIA (-0,50%), S&P 500 (-0,27%), & Nasdaq (+0,03%).
Saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah pada hari Rabu setelah data CPI Januari yang lebih tinggi dari yang diharapkan, yang memicu kekhawatiran tentang inflasi di tengah meningkatnya imbal hasil Treasury jangka panjang.
Tingkat inflasi tahunan AS menjadi 3% pada Januari (lebih tinggi dari konsensus 2,9%), sehingga semakin kecil kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat dan meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga.
Namun, komentar dari Ketua DPR Mike Johnson mengenai pengecualian tarif memberikan dukungan bagi sentimen pasar, membantu membatasi kerugian pasar secara keseluruhan.
Imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak di atas 4,65%, menyebabkan penurunan pada saham teknologi besar seperti Amazon (-1,6%) dan Alphabet (-0,9%).
Sebaliknya, kenaikan pada saham Tesla (+2,4%), Apple (+1,8%), dan Palantir (+4,2%) membantu mengimbangi kerugian.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat melanjutkan teknikal rebound yang kemarin terjadi seiring adanya apresiasi nilai tukar Rupiah dalam jangka pendek,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (13/2).
Tải thất bại ()