Rupiah Melemah ke Rp16.278 per USD, Investor Tunggu Risalah The Fed

avatar
· Views 67
Rupiah Melemah ke Rp16.278 per USD, Investor Tunggu Risalah The Fed
Rupiah Melemah ke Rp16.278 per USD, Investor Tunggu Risalah The Fed (foto mnc media)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,31 persen ke level Rp16.278 per USD pada perdagangan Selasa (18/2/2025) setelah sebelumnya terapresiasi.

Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, ketidakpastian yang berkelanjutan atas rencana Presiden AS, Donald Trump untuk tarif perdagangan, bahkan ketika Trump mengisyaratkan bahwa tarif timbal baliknya pada mitra dagang AS baru akan dikenakan pada April 2025. 

Baca Juga:
Rupiah Melemah ke Rp16.278 per USD, Investor Tunggu Risalah The Fed Siap-Siap, Dua Agenda Besar Ini Bakal Kejutkan IHSG dan Rupiah

“Namun laporan selama akhir pekan menunjukkan Uni Eropa sedang mempertimbangkan kontrol impor pada barang-barang AS tertentu, sebuah langkah yang dapat menandai peningkatan ketegangan perdagangan dengan AS,” tulis Ibrahim dalam analisisnya, Selasa (18/2/2025). 
 
Trump pekan lalu mengenakan tarif 25 persen pada semua impor baja dan aluminium, meningkatkan kekhawatiran atas tindakan pembalasan dari negara lain. Selain itu, pasar tetap waspada terhadap suku bunga AS yang tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.


Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller mengatakan pada Selasa, meskipun tidak melihat tarif Trump menyebabkan lonjakan besar dalam inflasi, dia masih mendukung untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk waktu yang lebih lama. 

Baca Juga:
Rupiah Melemah ke Rp16.278 per USD, Investor Tunggu Risalah The Fed Rupiah Menguat di Awal Pekan ke Level Rp16.100 per USD

Komentar Waller muncul setelah data minggu lalu menunjukkan inflasi AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Januari.
 
"Fokus investor minggu ini akan tertuju pada rilis risalah rapat Federal Reserve pada Januari untuk mengukur bagaimana para pembuat kebijakan telah berupaya mempertimbangkan risiko perang tarif yang lebih luas menyusul kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump," kata Ibrahim.
 
Data minggu lalu menunjukkan, harga konsumen AS meningkat pada laju tercepat dalam hampir 18 bulan pada Januari, memperkuat pesan Fed bahwa mereka tidak terburu-buru untuk melanjutkan pemotongan suku bunga di tengah meningkatnya kekhawatiran ekonomi.

Dari sentimen domestik, kata Ibrahim, kewajiban penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) 100 persen setahun bakal menantang untuk eksportir. Kebijakan ini utamanya akan menganggu stabilitas kas usaha. 

Baca Juga:
Rupiah Melemah ke Rp16.278 per USD, Investor Tunggu Risalah The Fed Minim Katalis, IHSG dan Rupiah Dibuka Berlawanan Arah
Halaman : 1 2

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest