Harga Minyak Naik di Tengah Negosiasi AS-Rusia dan Gangguan Pasokan

avatar
· Views 65
Harga Minyak Naik di Tengah Negosiasi AS-Rusia dan Gangguan Pasokan
Harga Minyak Naik di Tengah Negosiasi AS-Rusia dan Gangguan Pasokan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup menguat pada Selasa (18/2/2025), setelah serangan drone terhadap stasiun pompa di Rusia selatan mengganggu aliran minyak Kazakhstan menuju Laut Hitam.

Pada saat yang sama, pembicaraan awal antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia terkait perang di Ukraina dimulai, dengan kedua pihak sepakat membentuk tim tingkat tinggi untuk mengeksplorasi kemungkinan kesepakatan damai.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik di Tengah Negosiasi AS-Rusia dan Gangguan Pasokan Prodia (PRDA) Bakal Bawa Proline IPO, Ini Bocoran Waktunya

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) Brent naik 0,60 persen ke level USD75,77 per barel, sedangkan WTI terkerek 0,50 persen ke posisi USD71,85 per barel.

Di sisi lain, para pelaku pasar masih mencermati spekulasi terkait kebijakan OPEC+. Beberapa laporan menyebut organisasi ini mempertimbangkan untuk menunda pengurangan produksi mulai April, sementara laporan lain menyebut pemangkasan produksi bisa kembali diperpanjang.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik di Tengah Negosiasi AS-Rusia dan Gangguan Pasokan Dirut Bank Mandiri (BMRI) Ungkap Alasan RUPST Mundur ke Akhir Maret 2025

"Saya rasa kecil kemungkinan OPEC+ meningkatkan produksi," ujar analis Mizuho, Robert Yawger, dalam catatannya, dikutip dari Dow Jones Newswires.

Dia menambahkan, pasar tidak membutuhkan tambahan pasokan saat ini.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik di Tengah Negosiasi AS-Rusia dan Gangguan Pasokan MR DIY (MDIY) Eksekusi Mesop Tahap I, Segini Harga Tebusnya

Reuters melaporkan, Konsorsium Pipa Kaspia mengonfirmasi serangan drone telah memangkas throughput sebesar 30 persen, setara dengan 380.000 barel per hari. Proses perbaikan diperkirakan memakan waktu hingga dua bulan.

Gangguan pasokan ini terjadi setelah Bloomberg News melaporkan, OPEC+ kembali mempertimbangkan untuk menunda pengembalian produksi sebesar 2,2 juta barel per hari ke pasar. Rencana awalnya, OPEC+ akan menambah pasokan 122.000 barel per hari secara bertahap selama 18 bulan, mulai April.

Namun, menurut laporan Bloomberg yang mengutip sumber dalam OPEC+, keputusan akhir terkait kebijakan produksi ini akan dibuat dalam beberapa pekan mendatang.

Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan, belum ada perubahan dalam jadwal yang telah disepakati sebelumnya.

"Spekulasi bahwa OPEC+ mungkin kembali menunda kenaikan produksi di bulan April, ditambah dengan gangguan ekspor minyak Kazakhstan akibat serangan drone, mendorong kenaikan harga minyak mentah," kata Saxo Bank dalam catatannya, dilansir dari MT Newswires.

Sementara itu, para trader juga memantau perkembangan negosiasi AS-Rusia mengenai perang di Ukraina. Namun, perundingan ini tidak melibatkan Ukraina maupun negara-negara Eropa.

"Setidaknya dari sudut pandang Amerika, proses ini tidak akan dibiarkan berlarut-larut. Utusan AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, secara tegas menyatakan, tidak ada tempat bagi Eropa dalam perundingan ini, dan mungkin juga tidak bagi Ukraina," kata PVM Oil Associates dalam analisisnya. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest