
IDXChannel - Harga minyak mentah Brent turun 2,7 persen menjadi USD74,4 per barel pada akhir pekan lalu, mencatat penurunan mingguan sebesar 0,4 persen.
Sementara itu, minyak WTI melemah 2,9 persen menjadi USD70,4 per barel, dengan penurunan mingguan sebesar 0,5 persen.

Menurut Trading Economics, kekhawatiran terhadap gangguan pasokan dari Rusia memberikan dukungan bagi harga, meskipun ketidakpastian mengenai potensi kesepakatan damai Ukraina masih membayangi pasar.
Analis JPMorgan mencatat, gangguan pasokan meningkat setelah Rusia melaporkan penurunan aliran minyak dari Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) sebesar 30-40 persen akibat serangan drone Ukraina.

Hal ini berpotensi menghilangkan hingga 380.000 barel per hari dari pasar. Meski demikian, Kazakhstan berhasil mencatat produksi minyak tertinggi dalam sejarahnya, meski jalur ekspornya terdampak.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS meningkat, sedangkan stok bensin dan distilat menurun akibat pemeliharaan kilang yang mempengaruhi tingkat pengolahan.

Selain itu, cuaca musim dingin yang ekstrem di Dakota Utara juga menghambat produksi hingga 150.000 barel per hari, sehingga mengimbangi dampak bearish dari meningkatnya stok minyak AS.
Pasar juga masih mencermati perkembangan sanksi terhadap Rusia. Pembicaraan diplomatik antara AS dan Rusia di Arab Saudi memunculkan spekulasi tentang kemungkinan pelonggaran sanksi, yang dapat meningkatkan pasokan minyak Rusia ke pasar global.
Di sisi lain, mengutip FX Empire, analis memperkirakan permintaan minyak meningkat dalam beberapa pekan mendatang, didorong oleh cuaca dingin di AS dan meningkatnya aktivitas industri di China.
JPMorgan mencatat konsumsi minyak global mencapai rata-rata 103,4 juta barel per hari hingga 19 Februari, naik 1,4 juta barel per hari dibandingkan sebelumnya.
Secara teknikal, pasar minyak saat ini berada dalam posisi netral, dengan harga WTI menguji level kunci di USD70,78 sebagai indikator dominasi pembeli, sementara pergerakan di bawah USD69,53 dapat mengindikasikan tekanan jual yang meningkat.
Ke depan, harga minyak kemungkinan besar bergantung pada perkembangan geopolitik, data persediaan AS, serta kebijakan perdagangan global. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()