Saham TAPG Melesat Usai Umumkan Laba Bersih Melejit 95 Persen

IDXChannel - Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melesat kala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan cukup dalam. Kinerja positif perseroan pada tahun lalu menjadi katalis kenaikan saham TAPG.

Jelang penutupan perdagangan Jumat (28/2/2025), saham emiten perkebunan sawit milik taipan TP Rachmat itu naik 6 persen ke Rp820. Di saat bersamaan, IHSG anjlok 148 poin atau lebih dari 2 persen ke 6.335.

Transaksi pada saham TAPG hingga sore ini mencapai Rp61 miliar dengan 736 ribu lot saham diperjualbelikan. Saham TAPG bahkan sempat berada di level Rp865 pada sesi intraday.

TAPG mengumumkan laba bersih pada 2024 mencapai Rp3,24 triliun, naik hingga 95 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp1,66 triliun. Kenaikan laba bersih tersebut berasal dari pendapatan yang naik 16 persen dari Rp8,32 triliun menjadi Rp9,67 triliun.

Kenaikan pendapatan TAPG akibat dari lonjakan harga jual rata-rata CPO, PK, dan PKO pada 2024 masing-masing 18 persen, 46 persen, dan 74 persen.

Dari sisi produksi, kuartal IV-2024 menjadi periode puncak produksi CPO bagi TAPG dengan kenaikan 11 persen. Kenaikan ini imbas perubahan pola panen akibat fase pemulihan akibat El-Nino di 2023. Kendati demikian, ada penurunan produksi secara tahunan pada 2024.

Sementara itu, beban pokok pendapatan alias COGS turun 3 persen dari Rp6,11 triliun menjadi Rp5,95 triliun. Kondisi ini terutama didorong dari penurunan biaya pupuk yang mencapai 30 persen.

Penurunan COGS tersebut berdampak pada laba kotor TAPG yang naik 68 persen menjadi Rp3,72 triliun. Selain itu, EBITDA TAPG juga naik 74 persen menjadi Rp4,61 triliun dengan EBITDA margin 48 persen, lebih tinggi dari 2023 yang sebesar 32 persen.

Perseroan memperkirakan adanya kenaikan produksi single digit pada 2025. Pada 2024, TAPG memproduksi 2,95 juta ton tandan buah segar (TBS) kebun inti, turun 3 persen sementara TBS kebun plasma 324 ribu ton, turun 5 persen.

Dari sisi profil kebun, rata-rata pohon kelapa sawit TAPG berusia 13,2 tahun (prime mature) atau 82,1 persen. Sisanya lebih dari 20 tahun (old mature) 7 persen, 0-3 tahun (immature) 6,6 persen, dan 4-6 tahun (young mature) 4,3 persen.

(Rahmat Fiansyah)