
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 5 Maret 2025. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penolakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan di PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Ribuan buruh dari Jabodetabek yang tergabung dalam KSPI dan Partai Buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Kantor Kemnaker pada hari Rabu, 5 Maret 2025," kata Said Iqbal dalam pernyataan resmi, Minggu (2/3/2025).
Said menilai PHK terhadap 10.669 buruh Sritex bersifat ilegal. Keputusan itu dinilai bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan, baik yang diatur oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 68 Tahun 2024 dan UU Nomor 13 Tahun 2003.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai Buruh dan KSPI menyatakan PHK karyawan Sritex adalah ilegal dan bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan," tutur Said Iqbal.
Baca juga: Kata Menperin soal Marak Pabrik Tutup Berujung PHK |
PHK karyawan Sritex dinilai ilegal karena kata Said Iqbal tidak didahului dengan mekanisme bipartit dan tripartit. Padahal dalam keputusan MK, mekanisme PHK harus dimulai dengan bipartit.
"Bipartit itu harus ada notulennya. Mari kita lihat ada nggak notulen hasil perundingan antara Serikat Pekerja Sritex dan pimpinan perusahaan? Ada nggak? Yang kita lihat langsung karyawan, orang per orang diminta untuk mendaftar PHK, nggak ada PHK itu mendaftar," ucap Said Iqbal.
Menurut Said Iqbal, dalam kasus PHK Sritex yang dinyatakan pailit atau bangkrut berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA), harus dijelaskan alasan pailit, nilai kekayaan dan aset perusahaan terkini, serta besaran dan pihak yang akan membayar pesangon. Saat ini disebut tidak ada satu pun buruh Sritex yang mengetahui besaran pesangonnya.
"Ini kami bisa menuntut perusahaan Sritex degan tuntutan penggelapan uang buruh, tidak ada satu pun buruh yang tahu pesangonnya. Jadi berapa nilai pesangonnya? Selain pesangon, dapat apa saja?" ujar Said Iqbal.
Said Iqbal pun mempertanyakan di mana peran Menteri Ketenagakerjaan dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Sebelumnya pemerintah menjanjikan akan membantu Sritex dan tidak ada PHK, namun hal yang ditakutkan pegawainya justru menjadi kenyataan.
"Ngomongnya doang tidak ada PHK, ternyata PHK. Begitu di-PHK, nggak ngerti mekanismenya. Gimana mau jadi menteri dan wakil menteri? Digugat dong, dipanggil dong, sudah sesuai mekanisme nggak, kalau sudah sesuai mekanisme mana buktinya?" imbuh Said Iqbal.
(kil/kil)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()