
IDXChannel – Aksi jual besar-besaran investor asing atas saham-saham bank utama memperburuk tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), seiring berlanjutnya tren outflow dalam beberapa waktu terakhir.
IHSG melemah 3,31 persen ke level 6.270,60 pada Jumat (28/2/2025), posisi terendah sejak Oktober 2021. Sepanjang pekan, indeks merosot 7,83 persen. Sedangkan, secara bulanan merosot 11,80 persen, menjadi kinerja terburuk sejak Maret 2020.

Investor asing membukukan jual bersih Rp2,91 triliun di pasar reguler pada Jumat (28/2/2025), bertepatan dengan cum date atau rebalancing indeks MSCI. Dalam sepekan, aksi jual asing mencapai Rp7,67 triliun.
Saham bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), membukukan jual bersih (net sell) asing tertinggi sepekan, mencapai Rp2,15 triliun di pasar reguler. Harga saham BBRI turun tajam 13,62 persen dalam periode tersebut.

Di bawah BBRI, saham bank Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), mencatatkan net sell asing Rp1,80 triliun pekan ini, di tengah harga sahamnya merosot 6,39 persen.
Saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan jual bersih asing Rp1,14 triliun dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp211 miliar.

Saham BMRI dan BBNI masing-masing terdepresiasi 9,36 persen dan 6,28 persen dalam sepekan.
Investor asing juga melepas saham INKP dan MDKA yang turun peringkat di indeks MSCI. INKP mencatatkan net sell asing Rp307,13 miliar, sementara MDKA sebesar Rp673,75 miliar.
Dalam kategori MSCI Global Standard Indexes, tiga saham Indonesia dikeluarkan, yakni INKP, MDKA, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), tanpa ada saham baru yang masuk. Net sell asing pada UNVR tercatat Rp194,49 miliar.
Di MSCI Small Cap Indexes, INKP dan MDKA kini masuk bersama PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). MSCI mengonfirmasi seluruh perubahan ini berlaku mulai penutupan perdagangan 28 Februari 2025 dan efektif pada 3 Maret 2025.
Sementara, sepanjang Februari 2025 tercatat Rp16,1 triliun. Sejak awal 2025 (YtD), net sell asing menembus Rp20,1 triliun, dengan mayoritas melepas saham-saham perbankan besar.
Pelemahan IHSG juga dipengaruhi penguatan dolar AS dan kekhawatiran tarif baru Presiden Donald Trump pada China, Meksiko, dan Kanada. Rupiah turut tertekan 0,8 persen ke Rp16.574 per USD, level terendah sejak Maret 2020.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, pada Jumat (28/2/2025), sentimen negatif membuat investor perlu bersikap mencermati dan menunggu (wait and see) perkembangan situasi, sembari menanti perbaikan indikator ekonomi domestik. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()