Bursa Saham Asia Mayoritas Menguat, IHSG Berpeluang di Zona Hijau pada Perdagangan Hari Ini

IDXChannel - Mayoritas bursa saham di Asia menguat terbatas pada pembukaan perdagangan hari ini. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat ke level 6.367.

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan IHSG berpeluang untuk berada di zona hijau selama sesi perdagangan berlangsung. Optimisme itu didorong banyaknya agenda ekonomi penting yang akan dirilis dan menjadi sentimen positif untuk pasar saham domestik dalam sepekan terakhir. 

Baca Juga:

JP Morgan Kerek Rating Saham Bank Besar, BBRI dan BBNI Jadi Overweight

Pada pagi ini, rilis data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia bulan Februari mengalami kenaikan menjadi 53,6. Rilis data manufaktur tersebut pada dasarnya menjadi kabar baik bagi IHSG. 

Ditambah lagi, di hari ini BPS akan merilis data inflasi Februari. Ada peluang dimana Indonesia akan membukukan deflasi tipis. 

Baca Juga:

IHSG Berpeluang Rebound, Cek Target Harga Saham ADRO hingga MIDI

"Data tersebut cukup membuat khawatir pasar, karena deflasi akan dikaitkan dengan melemahnya daya beli," kata Gunawan, Senin (3/3/2025). 

Selain data dari Indonesia, beberapa agenda ekonomi penting lainnya seperti data manufaktur AS, penyerapan tenaga kerja AS, laporan kebijakan moneter Bank Sentral Amerika (The FED) hingga data cadangan devisa tanah air akan menjadi penggerak pasar selanjutnya. 

Baca Juga:

IHSG Diproyeksi Masih Lanjutkan Koreksi, Pantau Lima Saham Berikut

Yang sangat dinanti pelaku pasar adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS.Data tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan dalam sepekan. Namun pasar akan tetap bersikap waspada terhadap kondisi geopolitik ekonomi global yang memanas belakangan ini. 

"Setelah perseteruan antara AS dan Ukraina, pelaku pasar juga dibayangi kekuatiran terkait wacana kebijakan tarif baru setelah kebijakan kenaikan tarif sebelumnya," katanya. 

Baca Juga:

Harga Naik Tak Wajar, Saham INAI Diawasi Bursa

Sementara untuk nilai tukar mata uang Rupiah ditransaksikan menguat ke level Rp16.530 per USD pada perdagangan hari ini. Kinerja nilai tukar mata uang Rupiah sangat bergantung  dari upaya stabilisasi yang dilakukan Bank Indonesia. 

"Rupiah belakangan ini kerap tidak mendapatkan keuntungan dari sejumlah sentimen buruk yang menerpa USD. Rupiah kerap berlawanan arah dari nilai fundamentalnya," ujar dia. 

Baca Juga:

Laba Emiten Baru Ini Melonjak 145 Persen, Sahamnya Lagi Turun

Di sisi lain, harga emas pada perdagangan pagi ini ditransaksikan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan Jumat sore. Harga emas ditransaksikan di level USD2.871 per ons troy atau sekitar Rp1,63 juta per gramnya.

(kunthi fahmar sandy)