
Pemerintah berencana melalukan importasi garam. Namun importasi ini untuk kebutuhan industri, bukan konsumsi.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Ia mengatakan jumlah importasi garam industri ini masih dihitung.
"Lagi dihitung, khusus untuk industri (impor garam). Kalau konsumsi cukup," tegas dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/3/2025) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan mengapa pemerintah melakukan importasi garam untuk industri, karena kualitas yang dibutuhkan di dalam negeri belum mencukupi.
"Kualitas yang dibutuhkan industri yang belum cukup," terang dia.
Baca juga: RI Mau Impor Gula 200 Ribu Ton buat Cadangan Pangan |
Trenggono juga belum mengatakan dari mana asal impor garam tersebut. Dia hanya memastikan keputusan untuk importasi itu akan secepatnya diputuskan.
"Mudah-mudahan segera, secepatnya," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak akan impor 4 komoditas pangan yakni beras, garam, gula konsumsi, dan jagung. Untuk garam pun yang merupakan kebutuhan konsumsi.
Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, keputusan tidak akan mengimpor 4 komoditas tersebut diambil dalam rapat kordinasi dengan para pihak yang berkepentingan.
"Tahun ini saya putuskan, kita tidak impor beras, garam, gula dan jagung," kata Zulhas dalam acara Sarasehan Ulama 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU' yang digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Selasa (4/2).
(ada/rrd)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()