Harga Minyak Turun ke Level Terendah 3 Bulan di Tengah Isu Tarif dan Produksi OPEC+

avatar
· Views 41
Harga Minyak Turun ke Level Terendah 3 Bulan di Tengah Isu Tarif dan Produksi OPEC+
Harga Minyak Turun ke Level Terendah 3 Bulan di Tengah Isu Tarif dan Produksi OPEC+. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah melemah pada Selasa (4/3/2025) di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan rencana OPEC+ untuk menambah pasokan.

Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun 0,50 persen ke level USD68,07 per barel, terendah sejak 6 Desember 2024. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Mei merosot 0,50 persen menjadi USD71,13 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun ke Level Terendah 3 Bulan di Tengah Isu Tarif dan Produksi OPEC+ Maruarar Groundbreaking Pembangunan Kompleks Hunian PNS Polri Sebanyak 300 Unit di Karawang

Pelemahan harga minyak terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, serta menggandakan tarif barang dari China menjadi 20 persen.

Mengutip MT Newswires, kebijakan ini memicu respons balasan dari Kanada yang berencana mengenakan tarif sebesar USD30 miliar pada barang-barang AS, dengan potensi kenaikan hingga USD155 miliar.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun ke Level Terendah 3 Bulan di Tengah Isu Tarif dan Produksi OPEC+ Bank Indonesia Buka Layanan Penukaran Pecahan Uang Rupiah Baru Rp180,9 Triliun

China juga memberlakukan tarif 10 persen hingga 15 persen terhadap produk pangan dan pertanian AS, serta membatasi ekspor dan investasi terhadap 25 perusahaan Amerika. Meksiko diperkirakan mengumumkan langkah balasan pada akhir pekan ini.

Di sisi lain, OPEC+ pada Senin (3/3/2025) menegaskan rencana untuk mulai mengembalikan produksi sebanyak 2,2 juta barel per hari secara bertahap selama 18 bulan mulai April.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun ke Level Terendah 3 Bulan di Tengah Isu Tarif dan Produksi OPEC+ IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah Terbatas, Cermati Saham BBTN-PGAS

Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets, Helima Croft, menilai keputusan tersebut diambil meskipun ada ketidakpastian terkait tarif dan sanksi, karena peningkatan produksi yang relatif kecil dan tekanan dari pemerintah AS.

Spekulasi mengenai potensi pencabutan sanksi terhadap Rusia juga menambah tekanan di pasar minyak. Reuters melaporkan bahwa Gedung Putih meminta daftar sanksi yang dapat dikurangi sebagai bahan pembahasan dengan perwakilan Rusia dalam beberapa hari mendatang.

PVM Oil Associates menyebut kebijakan tersebut sebagai bagian dari tekanan AS untuk menekan Ukraina, seiring dengan keputusan Trump menghentikan bantuan militer ke negara tersebut.

Prospek pelemahan ekonomi AS yang diperkirakan turun 2,8 persen pada kuartal I-2025 oleh Federal Reserve Bank of Atlanta turut menambah sentimen negatif di pasar minyak. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest