Bursa Asia Rebound, Investor Cermati Dampak Perang Dagang

avatar
· Views 48
Bursa Asia Rebound, Investor Cermati Dampak Perang Dagang
Bursa Asia Rebound, Investor Cermati Dampak Perang Dagang. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Rabu (5/3/2025) pagi, seiring upaya investor mencermati dampak eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagang utama, seperti Kanada, Meksiko, dan China.

Menurut data pasar, hingga pukul 08.40 WIB, Indeks Nikkei Jepang naik tipis 0,05 persen dan Topix menguat 0,07 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Rebound, Investor Cermati Dampak Perang Dagang Raksasa Minyak Aramco Cetak Laba Rp1.700 Triliun pada 2024, Turun 12 Persen

Tarif impor sebesar 25 persen yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump mulai berlaku pada Selasa (4/3), diikuti dengan tarif 10 persen untuk barang-barang China.

Kanada dan China merespons dengan tarif balasan pada produk asal AS.

Baca Juga:
Bursa Asia Rebound, Investor Cermati Dampak Perang Dagang Pendapatan Tergerus, Laba ADHI Naik Dua Digit Jadi Rp252 Miliar di 2024

Meski demikian, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick membuka peluang tercapainya kompromi dengan Kanada dan Meksiko.

Data ekonomi Jepang menunjukkan sektor jasa tumbuh ke level tertinggi dalam enam bulan pada Februari, didorong oleh permintaan yang kuat.

Baca Juga:
Bursa Asia Rebound, Investor Cermati Dampak Perang Dagang Raksasa Wall Street Goldman Sachs Akan PHK 1.300 Karyawan pada 2025

Indeks Shanghai Composite juga terkerek 0,15 persen dan Hang Seng Index Hong Kong naik 2,16 persen.

Demikian pula, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,44 persen dan STI Singapura tumbuh 0,01 persen.

Berbeda, ASX 200 Australia melemah 1,20 persen.

Wall Street Tumbang Lagi

Di Wall Street, indeks acuan AS ditutup melemah pada Selasa (4/3). Dow Jones Industrial Average turun 1,6 persen ke 42.521, S&P 500 melemah 1,2 persen ke 5.778,2, dan Nasdaq Composite turun 0,4 persen ke 18.285,2.

Melansir dari MT Newswires, sektor teknologi cenderung stagnan, sementara sektor keuangan memimpin pelemahan seiring jatuhnya saham perbankan besar.

China memberlakukan tarif 15 persen pada produk ayam, gandum, jagung, dan kapas asal AS, serta tarif 10 persen pada produk lainnya. Kanada mengenakan tarif 25 persen pada barang-barang AS senilai CAD30 miliar (USD20,65 miliar) dan berencana menambah tarif pada CAD125 miliar dalam tiga pekan mendatang.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum diperkirakan mengumumkan respons balasan pada Minggu (9/3) mendatang.

Lembaga keuangan Stifel memperkirakan kebijakan tarif ini memicu gangguan rantai pasok dan menambah tekanan harga, dengan potensi dampak pada barang senilai USD1,5 triliun.

Imbal hasil obligasi AS bervariasi, dengan yield obligasi dua tahun stabil di 3,98 persen, sementara yield obligasi 10 tahun naik 6,2 basis poin menjadi 4,242 persen. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest