
IDXChannel - Bursa Asia mencatat kenaikan pada Kamis (6/3/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengecualian sementara bagi produsen mobil dari tarif 25 persen untuk impor dari Kanada dan Meksiko.
Langkah ini meredakan kekhawatiran investor terkait potensi dampak negatif terhadap ekonomi global.

Hingga pukul WIB 08.36 WIB, Indeks Nikkei 225 menguat 0,79 persen, sementara indeks Topix yang lebih luas terkerek 1,01 persen, menandai kenaikan untuk hari kedua berturut-turut.
Gedung Putih mengisyaratkan bahwa Trump terbuka untuk memberikan kelonggaran tarif lebih lanjut, meredakan kekhawatiran terhadap dampak ekonomi yang berpotensi merugikan.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ), Shinichi Uchida, menyatakan pekan ini bahwa bank sentral dapat kembali menaikkan suku bunga jika proyeksi ekonominya terpenuhi.
Ia menegaskan bahwa langkah keluar dari kebijakan pelonggaran moneter besar-besaran baru saja dimulai.

Selain pasar Jepang, indeks Hang Seng Hong Kong mendaki 2,03 persen, Shanghai Composite tumbuh 0,35 persen, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,66 persen.
Kemudian, STI Singapura terkerek 0,61 persen. Berbeda, ASX 200 Australia melemah 0,52 persen.
Wall Street Menguat
Indeks utama Wall Street ditutup menguat dalam perdagangan yang fluktuatif pada Rabu, seiring dengan optimisme investor atas kemungkinan meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagang utamanya.
Dow Jones Industrial Average naik 485,60 poin atau 1,14 persen menjadi 43.006,59, sementara S&P 500 menguat 64,48 poin atau 1,12 persen menjadi 5.842,63. Nasdaq Composite juga naik 267,57 poin atau 1,46 persen ke level 18.552,73.
Pasar saham berbalik menguat setelah muncul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan penundaan tarif mobil terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan.
Penguatan indeks berlanjut setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump memang setuju menunda tarif untuk beberapa jenis kendaraan.
Sebelumnya, Wall Street sempat melemah akibat data ekonomi yang beragam dan kekhawatiran investor terhadap perang dagang.
“Kita sedang berada di roller coaster tarif,” kata Chief Investment Officer di Sarmaya Partners, New Jersey, Wasif Latif.
“Untuk saat ini, data ekonomi, kebijakan The Fed, dan hal-hal lain tampaknya dikesampingkan. Ini hanya pengingat bahwa kebijakan seperti ini memiliki dampak jangka panjang dan pasar bereaksi terhadapnya.”
Di awal sesi, laporan dari ISM menunjukkan pertumbuhan sektor jasa yang tak terduga pada Februari. Namun, tanda-tanda kenaikan harga bahan baku menahan optimisme pasar.
Sementara itu, data dari ADP menunjukkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja di sektor swasta pada Februari merupakan yang paling lambat dalam tujuh bulan terakhir. Kini, investor menunggu laporan ketenagakerjaan resmi yang akan dirilis pada Jumat.
Dalam beberapa pekan terakhir, saham-saham berisiko mengalami tekanan karena kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Trump dapat memperburuk inflasi, memperlambat ekonomi, dan menggerus keuntungan perusahaan.
Sejumlah laporan juga mengindikasikan adanya perlambatan ekonomi.
“Tren jangka panjang yang kita jalani sejak pemulihan dari pandemi tampaknya telah mencapai puncaknya. Ditambah lagi dengan kebijakan Trump—baik itu tarif, deportasi, atau perpanjangan pemotongan pajak 2017—semuanya berpotensi merugikan ekonomi atau memicu inflasi,” kata Chief Market Strategist di Bell Curve Trading, Boston, Bill Strazzullo. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()