
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan resmi membentuk kelompok kerja (pokja) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi. Pembentukan pokja ini bertujuan demi memastikan penyaluran pupuk subsidi sebanyak 9,55 juta ton tepat sasaran.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, pembentukan pokja ini selaras dengan penerbitan Keputusan Menteri (Kepmen) Koordinator Bidang Pangan Nomor 06/M.Pangan/Kep/02/2025 tentang Kelompok Kerja Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan pupuk Bersubsidi.
"Jadi ini pokja pupuk bersubsidi. Jadi yang 9,55 juta ton (pupuk) itu bukan barang dagangan, itu kan pupuk bersubsidi, oleh karena itu perlu diawasi," kata Zulhas, dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, di tahun ini pengawasan pupuk bersubsidi sudah berjalan dengan cukup baik. Buktinya, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi RI dari Januari s.d April 2025 bisa tembus 13,9 juta ton setara beras.
Sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat rata-rata mencapai 2,6 juta ton setara beras untuk satu bulan. Zulhas menjelaskan, apabila jumlah kebutuhan dikalikan dengan jumlah bulan produksi yakni 4, maka dihasilkan 10,4 juta ton setara beras.
"Kalau produksinya 13,9 juta ton (setara beras), ya kan, yang kita konsumsi 10,4 juta ton, maka kita sampai April sudah lebih setara beras 3,5 juta ton," ujarnya.
Baca juga: Prabowo Lanjutkan Gas Murah, Ini Harganya & Rincian 7 Industri yang Dapat |
Zulhas sendiri menilai bahwa kondisi ini merupakan kabar gembira. Artinya, apabila pada tahun ini Perum Bulog bisa menyerap 2 s.d 3,5 juta ton setara beras, maka stok beras RI aman.
"Artinya tahun ini kalau Bulog bisa menyerap dari 3,5 juta ton itu, enggak usah semua, 2 juta ton saja. Maka tahun ini kita pastikan aman stok beras kita, kita tidak perlu impor lagi sampai tahun depan," kata dia.
Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari penyaluran pupuk subsidi yang tepat waktu. Apabila pupuk sampai sebelum waktu tanam, produktivitas pertanian bisa naik.
"Oleh karena itu dibentuklah pokja yang mengawasi, melakukan evaluasi. 9,55 juta itu tepat sasaran apa tidak, tepat waktu apa tidak, Terus akan dievaluasi, karena kan ada musim tanam itu bisa dua kali (dalam setahun). Minimal kita target dua kali. Apalagi ditambah lagi irigasi yang diperbaiki," ujar Zulhas.
(shc/rrd)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()