Bursa Asia Bergerak Variatif saat Wall Street Tumbang Lagi

avatar
· Lượt xem 45
Bursa Asia Bergerak Variatif saat Wall Street Tumbang Lagi
Bursa Asia Bergerak Variatif saat Wall Street Tumbang Lagi. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak beragam pada Rabu (12/3/2025), rebound dari koreksi sehari sebelumnya kendati Wall Street kembali melemah.

Menurut data pasar, hingga pukul 08.37 WIB, Indeks Nikkei 225 naik 0,24 persen, sementara indeks Topix yang lebih luas menguat 0,83 persen, seiring saham Jepang bangkit dari level terendah dalam beberapa bulan di tengah membaiknya sentimen risiko.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Variatif saat Wall Street Tumbang Lagi RATU Raih Laba USD13,9 Juta di 2024, Anjlok 43 Persen Efek Lonjakan Beban

Namun, kekhawatiran investor tetap tinggi terkait kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan risiko resesi di ekonomi terbesar dunia tersebut.

Mengutip Trading Economics, di dalam Negeri Sakura, data menunjukkan sentimen di kalangan produsen besar berubah negatif pada kuartal I-2025, menyoroti tantangan ekonomi yang masih berlangsung.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Variatif saat Wall Street Tumbang Lagi Wall Street Ditutup Melemah Tertekan Kebijakan Tarif Impor Dagang AS-Kanada

Dari sisi korporasi, saham Nissan Motor naik 0,8 persen setelah perusahaan mengumumkan bahwa CEO Makoto Uchida akan mundur pada 1 April.

Sementara itu, meskipun pembicaraan merger antara Nissan dan Honda sebelumnya menemui jalan buntu, Honda dikabarkan masih terbuka untuk melanjutkan diskusi setelah kepergian Uchida.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Variatif saat Wall Street Tumbang Lagi Saham Tesla Anjlok 45 Persen sejak Elon Musk Jadi Pejabat AS

Di antara saham di bursa Jepang yang mencatat kenaikan terbesar, Mitsubishi Heavy melonjak 4,3 persen, IHI Corp naik 2,1 persen, dan Fujikura menguat 1,7 persen.

Seperti Nikkei, KOSPI Korea Selatan juga menguat, yakni sebesar 1,37 persen dan Hang Seng Index Hong Kong terkerek 0,46 persen.

Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,12 persen, ASX 200 Australia turun 1,53 persen, dan STI Singapura merosot 0,26 persen.

Wall Street Turun Lagi

Indeks saham acuan di AS alias Wall Street ditutup melemah pada Selasa seiring pasar mencermati perkembangan tarif dan menanti laporan resmi inflasi konsumen untuk Februari.

Dow Jones Industrial Average turun 1,1 persen ke 41.433,5, sementara S&P 500 melemah 0,8 persen ke 5.572,1. Nasdaq Composite terkoreksi 0,2 persen ke 17.436,1. Seluruh sektor mencatat penurunan, dipimpin oleh industri.

Melansir dari MT Newswires, Provinsi Ontario di Kanada sepakat menangguhkan rencana tambahan biaya 25 persen pada ekspor listrik ke tiga negara bagian AS setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyetujui pembaruan pembicaraan dagang.

Menurut penasihat perdagangan utama Gedung Putih, Peter Navarro, dalam wawancara dengan CNBC International, Presiden AS Donald Trump tidak lagi berencana menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada.

Sebelumnya, Trump mengancam menaikkan tarif logam asal Kanada sebagai respons terhadap keputusan Ontario memberlakukan bea ekspor listrik ke AS.

Imbal hasil obligasi AS naik, dengan yield tenor 10 tahun meningkat 6,9 basis poin ke 4,28 persen dan tenor dua tahun naik 5,5 basis poin ke 3,95 persen.

Data resmi yang akan dirilis Rabu diperkirakan menunjukkan inflasi konsumen AS naik 0,3 persen secara bulanan dan 2,9 persen secara tahunan pada Februari, berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg.

Pada Januari, inflasi tercatat naik 0,5 persen secara bulanan dan 3 persen secara tahunan. Sementara itu, laporan harga produsen untuk bulan lalu dijadwalkan terbit Kamis.

"Setelah empat bulan percepatan inflasi, laporan indeks harga produsen dan indeks harga konsumen yang relatif moderat pada Februari seharusnya membawa ketenangan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko inflasi yang lebih tinggi," kata analis Stifel dalam catatan kepada klien, Selasa.

"Meskipun tekanan harga masih cukup tinggi, tren disinflasi yang kembali mendingin kemungkinan akan semakin memperkuat ekspektasi terhadap pelonggaran kebijakan lebih lanjut pada paruh kedua tahun ini."

Optimisme bisnis kecil di AS turun lebih dari perkiraan pada Februari karena ketidakpastian di sektor usaha kecil mencapai level tertinggi kedua dalam sejarah, menurut survei National Federation of Independent Business.

Lowongan kerja di AS meningkat menjadi 7,74 juta pada akhir Januari dari 7,51 juta pada bulan sebelumnya, berdasarkan laporan job openings and labor turnover survey (JOLTS) dari Bureau of Labor Statistics. Konsensus sebelumnya memperkirakan angka 7,6 juta, menurut survei Bloomberg. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest