
Pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran pupuk subsidi Rp 44 triliun. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan anggaran itu hanya cukup untuk pengadaan pupuk subsidi 9,03 juta ton.
Sementara berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No 644/kPTS/SR.310/M/11/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025, alokasi pupuk subsidi 9,55 juta ton. Artinya, anggaran untuk pupuk subsidi akan bertambah.
"Anggaran pupuk subsidi Rp 44 triliun, namun ada gap dengan SK Kementan alokasi (pupuk subsidi) 9,55 juta ton. Anggarannya hanya untuk 9 juta ton," kata Rahmad dalam rapat dengan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR, Rabu (12/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Putar Otak Tangkal Kelangkaan Pupuk Subsidi |
Rahmad mengatakan telah mendapatkan jaminan dari Kementerian Pertanian untuk bisa mendapat anggaran tambahan dalam memenuhi alokasi pupuk subsidi 9,55 juta ton.
"Tapi kami dapat insurance dari Kementan kalau memang 9 juta ton terlewati akan diupayakan ada anggaran tambahan untuk memenuhi alokasi sebesar 9,55 juta ton itu," jelasnya.
Untuk diketahui, pemerintah telah memutuskan alokasi pupuk subsidi 9,55 juta ton untuk 2025. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian No 644/kPTS/SR.310/M/11/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.
Baca juga: Penyaluran Pupuk Subsidi Diawasi Ketat, Jangan Harap Bisa Nimbun! |
Dalam keputusan tersebut, Kementerian Pertanian menyebutkan alokasi pupuk subsidi berdasarkan jenis dan jumlah atau volumenya. Keputusan alokasi pupuk subsidi 2025 itu telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 19 November 2024.
Secara rinci alokasi pupuk subsidi berdasarkan jenisnya, yakni pupuk urea 4.634.106 ton, pupuk NPK 4.268.096 ton, NPK untuk Kakao 147.798 ton, dan jenis organik 500.000 ton.
Pupuk bersubsidi Sektor Pertanian diperuntukkan bagi petani yang melakukan usaha tani subsektor tanaman pangan, padi, jagung, dan kedelai. Kemudian untuk hortikultura, cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan/atau perkebunan, tebu rakyat, kakao, dan kopi.
Simak juga video: Siasat PT. Pupuk Indonesia Menangkal Kelangkaan Pupuk Subsidi
[Gambas:Video 20detik]
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()