Impack Pratama (IMPC) Mulai Konstruksi Lembaga Pelatihan Polimer

IDXChannel - PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mendirikan lembaga pelatihan bersertifikasi yang berfokus pada pendidikan polimer. 

Sebagai lembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia, lembaga ini akan membekali tenaga kerja dengan keterampilan industri yang relevan melalui sertifikasi jangka pendek, workshop berbasis praktik, serta pengembangan soft skill dengan prinsip keberlanjutan, membuka peluang bagi mereka yang tertarik berkarier di industri plastik. 

Baca Juga:

Nilai Ekspor Capai USD21,98 Miliar per Februari 2025

"Program ini tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat dengan membuka peluang penghasilan lebih baik," tutur Direktur Utama Impack Pratama Haryanto Tjiptodihardjo di Jakarta Senin (17/3/2025).

Dia pun menekankan peran strategis inisiatif ini dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ekonomi berbasis industri, sejalan dengan Asta Cita. 

Baca Juga:

BTN (BBTN) Siapkan Uang Tunai Rp30 Triliun Jelang Lebaran 2025

Komitmen ini diwujudkan melalui Seremoni Pemasangan Tiang Pancang Perdana Green Gadog Hills, yang menandai awal pembangunan pondasi. 

"Melalui lembaga pelatihan ini, kami ingin mencetak tenaga kerja yang siap terjun ke industri sejak hari pertama mereka lulus. Kami juga menjalin kemitraan dengan institusi akademik ternama untuk memastikan kurikulum kami selalu dinamis dan selaras dengan perkembangan industri," ujar Haryanto.

Baca Juga:

Melantai Usai Lebaran, Ini Tiga Sosok di Balik IPO Medela Potentia

Berdiri di lahan seluas 2,96 hektare, hanya satu jam dari Jakarta, lembaga pelatihan akan dilengkapi dengan workshop praktik berteknologi terkini serta ruang kelas modern. Sesuai dengan komitmen Impack Pratama terhadap keberlanjutan, fasilitas ini akan beroperasi dengan emisi rendah serta menyediakan area hijau luas guna meningkatkan kreativitas para peserta didik.

(kunthi fahmar sandy)

Baca Juga:

Begini Komitmen LPEI Perkuat Tata Kelola dan Anti-gratifikasi untuk Dorong Ekspor