
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot lebih dari 6 persen pada perdagangan Selasa (18/3). Karena hal ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memberlakukan pemberhentian perdagangan sementara pada pukul 11.39 WIB hingga 11.49 WIB.
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, penurunan IHSG menunjukkan anomali jika dibandingkan dengan bursa regional Asia lainnya, seperti Nikkei yang menguat 1,4 persen, Shanghai naik 0,09 persen, STI naik 1 persen dan FKLCI naik 1 persen.

“Hal ini bisa menunjukkan kekhawatiran investor akan ekonomi Indonesia dan pasar keuangan,” kata Audi lewat pesan singkat pada Selasa (18/3).
Jika melihat risk premium Indonesia, lanjut Audi, saat ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan AS, hal ini seiring dengan CDS yang meningkat tipis ke 76 bps, per 27 Feb 2025, FX risk seiring depresiasi Rupiah sebesar 0,6 persen periode Jan-Feb 2025, spread SBN dengan UST 10Y melebar ~255 bps dan juga dampak kebijakan global dan dalam negeri.

Selain itu, pemangkasan rating saham-saham Indonesia, seperti oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga mengkhawatirkan, utamanya terkait melebarnya defisit anggaran seiring mendorong fiskal risk. Adapun, tekanan jual asing yang masih sangat kuat, tercatat sampai 17 Maret 2025 kemarin, asing mencatatkan outflow sebesar Rp26,9 triliun.
Meski demikian, Audi meyakini jika tekanan outflow yang sudah berkurang seiring dengan relaksasi suku bunga, baik FFR maupun BI rate dan kebijakan eksternal, khususnya tarif sudah mulai mereda maka dapat menjadi momentum penopang IHSG.

“Selain itu, ekonomi makro dalam negeri yang masih kuat, baik pertumbuhan PDB dan juga penguatan nilai Rupiah akan memberikan andil sentimen positif untuk pasar,” tutur Audi.
Pada penutupan sesi pertama hari ini, Indeks anjlok 6,12 persen atau 395,86 poin ke level 6.076. Sektor teknologi merosot tajam 12,46 persen, sektor bahan baku turun 9,78 persen, sektor properti turun 5,30 persen, sektor energi turun 6,24 persen, sektor infrastruktur turun 5,01 persen, sektor siklikal turun 5,24 persen, sektor keuangan turun 3,86 persen, sektor kesehatan turun 3,75 persen, sektor transportasi turun 3,38 persen, sektor industri turun 2,90 persen, sektor non siklikal turun 3,87 persen.
(kunthi fahmar sandy)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()