
IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Rabu (19/3/2025) seiring melemahnya Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 08.52 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,62 persen dan indeks Topix yang lebih luas terkerek 0,92 persen.

Pasar Jepang menjadi fokus investor hari ini seiring Bank of Japan (BoJ) yang dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya. Bank sentral Negeri Sakura tersebut diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap di level 0,5 persen.
Sentimen bisnis di kalangan produsen Jepang turun ke wilayah negatif pada Maret, yakni minus 1 dari plus 3 pada Februari, menurut survei Reuters Tankan. Ini merupakan pertama kalinya sejak Desember 2024 indeks tersebut mencatat angka negatif, dipicu kekhawatiran terhadap kebijakan tarif AS dan perlambatan ekonomi China.

Sektor jasa juga mengalami penurunan, dengan indeks turun ke plus 25 pada Maret dari plus 30 di Februari, mencatatkan pelemahan selama dua bulan berturut-turut.
Survei terhadap 225 perusahaan besar non-keuangan yang dilakukan pada 5-14 Maret menunjukkan produsen memperkirakan sentimen akan membaik ke plus 4 pada Juni, sementara sektor non-manufaktur diperkirakan mencapai plus 28.

Indeks KOSPI Korea Selatan juga meningkat 0,70 persen. Demikian pula, STI Singapura yang tumbuh 0,31 persen dan ASX 200 Australia yang naik tipis 0,04 persen.
Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,26 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,23 persen, dan CSI 300 China terkoreksi 0,31 persen.
Wall Street Melemah Jelang Rapat The Fed
Indeks saham utama AS alias Wall Street melemah pada perdagangan Selasa menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed)
Nasdaq Composite turun 1,7 persen ke 17.504,1, sementara S&P 500 melemah 1,1 persen ke 5.614,7. Dow Jones Industrial Average juga terkoreksi 0,6 persen ke 41.581,3.
Mengutip MT Newswires, sektor layanan komunikasi mencatatkan penurunan terdalam, sementara sektor energi dan kesehatan menjadi satu-satunya yang menguat.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu, setelah sebelumnya menahan kenaikan pada Januari, menurut alat pemantau CME FedWatch. The Fed juga akan merilis proyeksi ekonomi terbarunya, termasuk arah kebijakan suku bunga ke depan.
“Kami tidak mengantisipasi perubahan besar dalam proyeksi ekonomi median FOMC, tetapi revisi yang ada kemungkinan mengarah ke pandangan yang lebih pesimistis,” kata HSBC dalam catatannya pada Senin.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah pada Selasa. Yield obligasi tenor 10 tahun turun 2,1 basis poin menjadi 4,28 persen, sementara yield obligasi dua tahun turun 1,3 basis poin ke 4,04 persen.
Di sektor perumahan, pembangunan rumah baru di AS naik lebih tinggi dari perkiraan pada Februari, didorong oleh lonjakan proyek hunian tunggal dan multi-keluarga, menurut data pemerintah.
“Dalam pandangan kami, ketidakpastian ekonomi yang meningkat dan sentimen konsumen yang semakin suram berpotensi membuat sektor perumahan menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan,” ujar analis TD Economics.
Sementara itu, produksi industri AS juga mencatat kenaikan lebih besar dari perkiraan pada Februari, dengan sektor kendaraan bermotor menjadi pendorong utama pertumbuhan manufaktur barang tahan lama, menurut data The Fed. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()