
IDXChannel – Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) akhirnya berbalik menguat pada Rabu (19/3/2025) pagi setelah mengalami penurunan tajam selama tiga hari berturut-turut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09.42 WIB, saham DCII melonjak 19,99 persen atau mencapai auto rejection atas (ARA) ke level Rp138.950 per saham. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp8,82 miliar dengan volume perdagangan mencapai 77 ribu saham.

Dengan demikian, tren penurunan yang terjadi selama tiga hari hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) akhirnya terhenti.
Sebelumnya, saham emiten data center tersebut sempat mencatatkan kenaikan berturut-turut dengan menyentuh ARA 10 persen sejak 5 Maret hingga 13 Maret 2025, saat masih berada di papan pemantauan khusus.

Dalam sepekan terakhir, saham DCII tercatat anjlok 32,43 persen, meskipun dalam satu bulan terakhir tetap mencatatkan lonjakan sebesar 148,01 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan saham DCII tidak didukung oleh katalis atau fundamental yang signifikan. Menurutnya, kenaikan harga lebih dipengaruhi oleh aliran dana global ke sektor teknologi serta aksi korporasi yang direncanakan perusahaan.

Dengan harga saat ini, DCII menjadi saham termahal di Bursa Efek Indonesia, melampaui saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang diperdagangkan di Rp43.875 per saham, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) di Rp42.300 per saham, dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Rp39.900 per saham.
Fluktuasi harga yang tajam membuat BEI sempat menghentikan perdagangan (suspensi) saham ini sebanyak dua kali, yakni pada 25 Februari 2025 serta pada 27 Februari hingga 4 Maret 2025.
Setelah kembali diperdagangkan pada 5 Maret 2025, saham DCII sempat mengalami kenaikan signifikan, meskipun berada di papan full call auction (FCA), yang umumnya membatasi likuiditas dan transaksi perdagangan.
Sebelumnya, lonjakan harga saham DCII belakangan ini di tengah kabar bahwa perseroan tengah mempertimbangkan aksi pemecahan nilai nominal saham (stock split). Direktur Utama DCII, Toto Sugiri, mengungkapkan rencana tersebut dalam pertemuan dengan sejumlah media di Jakarta, pada 18 Februari 2025.
Saat ini, saham DCII dikenal memiliki likuiditas rendah akibat harga per unit yang tinggi.
Stock split umumnya dilakukan untuk meningkatkan likuiditas dengan menurunkan harga saham per unit, sehingga lebih terjangkau bagi investor ritel.
Langkah ini juga berpotensi memperluas basis investor dan meningkatkan partisipasi pasar terhadap saham DCII. Jika terealisasi, saham ini diperkirakan akan lebih aktif diperdagangkan.
Soal kinerja keuangan, DCII mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp449,49 miliar hingga kuartal III-2024.
Perolehan ini tumbuh 21,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp370,43 miliar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:19/03/2025 09:49 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()